Mohon tunggu...
Jingga Rangkat
Jingga Rangkat Mohon Tunggu... -

Aku tetap aku tak peduli siapa Kamu..... \r\n\r\nkeraguanku bukanlah sebuah kebingungan. keraguanku untuk membuka sebuah kemungkinan!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekasih Tuhan??? (Catatan Untuk Inge)

2 Desember 2011   08:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:55 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angkuh...

Siapa dirimu??  beraninya menuliskan dirimu  Kekasih Tuhan

Selembut apakah dirimu???

Jika yang aku tahu aksaramu hanya hahahahahhahaahahahaa

Rendah Hati...

Hahahahahahhaa.... kali itu aku yang tertawa!!

Dimana letak Rendah Hati mu???

Jika yang aku lihat kau sombong duduk bak Permaisuri bagi Sang Baginda

Jengah aku dengan jubah Kekasih Tuhan yang kau kenakan !!

Tersesat...

Ya... ya... aku tersesat dalam paradigma Iman yang aku bangun sendiri

Aku tersesat dalam nilai kelayakan yang aku ukur dengan semua logikaku

Merasa Terhilang... Tak Layak Pakai...

Bahkan Untuk bersimpuh di pelataran-NYA aku tak layak

Jauh....

Makin jauh kaki ini melangkah dengan ribuan hujatan diri

Makin jauh jiwa ini dari sebuah kata Tenang...

Tuturmu...

Percayalah, Jingga...

Tuhan itu MahaKasih, penuh pengampunan...

Kalau tidak, mana mungkin ada peristiwa Jalan Salib?

Justru disanalah inti Iman kita..

Semua kita berdosa, sayang...

Tak ada yg tidak....sebesar apapun kesalahan yg kita perbuat, Dia tetap merentangkan tanganNya

Coba kamu renungkan Kisah Perjamuan Terakhir Yesus...

Khususnya ketika Dia berdoa di taman Getsemani....

Ketika Dia berdoa dan meminta cawan itu berlalu dariNya...

Bukankah itu sebuah Cinta??

DIA bukan Allah yang menakutkan

Don't be afraid, darling...He's not as scary as you thought...instead He is full of love...

Sebuah Kelayakan???

Jika kau sentuh tentang kelayakan, Daku juga sering merasa tak layak

Hanya kesadaran membangkitkanku, saat diri merasa makin tak pantas, langkah ini akan semakin menjauh dari NYA

Saat manusia menjauh dari Allah, Siapakah yang tersenyum??

IBLIS ...

Hati-hati dengan rasa yang berkembang dalam diri, Jangan beri peluang untuk si Jahat...

Sayang....

Maukah kita membuka hati untukNya?

Perasaan tak pantas itu telah menciptakan gerbang pemisah dalam hatimu utk menerima Dia....

Talk to Him...He is there for you and waiting for you to talk with  :)

Inge Sayang...

Aku tahu sekarang arti kekasih Tuhan

Terima kasih :)

Hari ini Khusus untukmu...

Melangkahlah kau sampai ke ujung cakrawala

Tarikan sebuah ketenangan sampai batas kekekalan...

Jangan pernah lelah untuk terus menjadi saluran cinta NYA

Karena kau pasti tahu.... saat kau alirkan bening cinta NYA

Makin besarlah curahan yang kau tampung...

Dari dirimu aku belajar arti Diampuni :)

Luv u sista :)

Salam Cinta:  Jinga

:)
:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun