Setelah berpuluh-puluh jam berlalu kekalahan itu masih teramat PAHIT dan terasa PEDAS di hati jutaan masyarakat indonesia. sejarah 10-0 ternyata terlalu sulit untuk dilupakan, kecewa pasti sangat kecewa, terluka pasti sangat pedih terasa, malu sampai kapan bangsa ini menanggungnya.
setiap kekalahan pasti menimbulkan pertanyaan.
mengapa harus timIPLnas yg dikirim ke bahrain?
mengapa harus Aji Santoso pelatihnya?
mengapa cuma 3 pemain sea games yang ada di sana?
mengapa djohar terlalu egois n berubah menjadi DIKTATOR?
mengapa harus 10-0?
mengapa oh mengapa....................
semua pertanyaan itu tak ada jawabannya di KOMPASIANA.
mereka terlalu bangga atas kepimpinan Djohar, mereka terlalu mengHARAMkan ISl, mereka tak mau disalahkan, mereka selalu menyalahkan masalalu untuk menutupi kekalahan terbesar ini. jawaban mereka adalah 8 tahun kita juga belum berprestasi kok, salahnya kenapa ikut liga haram, KPSI tertawa n punya cara menjatuhkan PSSI, siangpura saja kalah tidak dihujat kok, atau jawaban yg klise KALAH 1000-0 PUN GARUDA TETAP DIDADAKU.
Ah ada-ada saja ocehan KAUM IPL, entah mereka dibayar atau sukarela, entah mereka bodoh atau tak tau malu, yg jelas mereka tak kan mau BAGINDA DJOHAR dihujat.