Mohon tunggu...
Cinta Bola
Cinta Bola Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

bersatulah indonesia dari aceh sampai papua

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Perang Pendukung ISL dan IPL di Internet

26 Februari 2012   05:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:11 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

dahulu sebelum ada IPL perang pendukung bola di Indonesia hanya antara pendukung Club masing-masing. fanitisme kedaerahan berbalut keinginan kuat untuk menang menjadi ajang debat tulang rahang yang tak pernah usai. tp kini semenjak Djohar A rifin mengusai PSSI semua berubah, liga menjadi 2, club menjadi 2 dengan nama yg sama, bahkan arema yg merupakan club dengan suporter terbaik di belah menjadi 3. pendukung bola tak memiliki lagi rasa kedaerahan yg kental sebab mereka bingung yg mana yg harus di dukung. yg ada kini hany ada perang rahang antara pendukung liga baru IPL, dan pendukung liga Lama ISL. sebagai pendukung baru pasti donk sedang panas2 nya, dengan pengetahuan yg terbatas tentang bola mencoba mengusai situs yg menyajikan debat terbuka sepak bola, seperti Ditta Lesstary n Shandy Haryudi di Detiksport, pendukung IPL di Kompas Bola n kompasiana, pendukung IPL di Goal Id, dan lain2. semua nya ngotot merasa benar sendiri, mengatas namakan Legal, membawa APBD, Politik, Golkar, Beringin, Audit PT Liga, dan liga Tarkam ISL. tp sebagai pendukung liga yg telah bertahun2 merajai Indonesia Para pendukung ISL tak perlu banyak oceh di Internet, cukup menyanyikan Yel Yel penyemangat di dalam Stadion hingga pertandingan usai. karena hanya dengan datang ke Stadion pertandingan jadi ramai n masyarakat bisa menilai mana liga yg tarkam (Sepi) n mana liga yg profesional (Rame). Sepak bola adalah olah raga jantan, benturan, perkelahian, dan kekisruhan adalah hal yg biasa. sepak bola bukan catur yg sepi, hening, dan nyaris tanpa penonton.

jayalah ISL

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun