Mohon tunggu...
Liswanti Pertiwi
Liswanti Pertiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mom blogger dan freelancer

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penting Orangtua Ketahui, 8 dari 10 Anak Indonesia Kurang DHA

8 Februari 2019   13:51 Diperbarui: 8 Februari 2019   14:11 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak: Dokumen Pribadi

Seperti yang diungkapkan guru besar IPB Prof Ahmad Sulaeman yang turur serta dalam penelitian, bahwa kurangnya asupan asam lemak essesial khususnya DHA harus menjadi perhatian bersama karena zat tersebut sangatlah penting dan krusial untuk mempengaruhi kondisi fisik dan kepintaran anak. 

Kekurangan Omega 3 dan DHA sangat berbahaya, bisa jadi kekebalan tubuh anak melemah, pandangan kabur, tumbuh tak sempurna, hingga prestasi anak di seolah menurun. Karena DHA dan Omega 3 bermanfaat dalam perkembangan syaraf, pembentukan membran sel sehat dan dan produksi hormon.

Ilustrasi anak (Dokumen Pribadi)
Ilustrasi anak (Dokumen Pribadi)
Penuhi nutrisi anak, supaya anak tidak kurang asupan DHA

Anak kekurangan DHA, memang ga bisa dianggap remeh. Mulai sekarang orangtua terutama Ibu yang mempersiapkan makanan untuk anak, harus mulai melek literasi gizi. 

Seperti yang diungkapkan Prof. Ahmad, orangtua harus bisa menyiasati agar anak mau makan, dan bisa melek literasi gizi agar bisa memutuskan asupan gizi untuk anak, khususnya Omega 3 dan DHA. Agar kebutuhan anak seimbang, bisa menambah susu pertumbuhan yang sesuai dengan usianya agar dapat mengatasi #DaruratDHA.

Ayah da ibu juga sudah tahu dong kalau jenis  makanan yang mengandung Omega 3 dan DHA. Pentingnya asupan lemak Omega 3 tentu sangat penting sekali untuk pertumbuhan otak dan mata. Makanan yang mengandung Omega 3 ada dalam sayuran, telur hingga daging. 

Pola makan anak juga peting untuk diperhatiakan, seperti kebiasaan dalam sarapan. Seperti yang saya baca di Kompas.com dalam Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan, sebanyak 26 persen anak Indonesia hanya mengkonsumsi minuman pada waktu sarapan, seperti air putih dan teh. 

Dan hanya 10,6% yang sarapannya mencukupi asupan energi sebesar 30%. Masih meurut Prof. Ahmad, dampak anak tidak sarapan, saat di sekolah dia akan mengantuk. Lalu, karena lapar akan jajan makanan yang gizinya tidak terkontrol. Duh ini ngena banget, karena anak-anak suka banget jajan seblak atau cilok di sekolah.

Para ibu harus memperhatikan juga nih, dalam satu piring makan, seperempat porsi perlu diisi oleh karbohidrat ompleks, seperempat porsi lauk yang mengandung protein dan mineral, setengah porsinya lagi ada sayur dan buah yang mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral. 

Masih bersumber dari Kompas.com, ada reomendasi American Academics of Pedriatics, setidaknya anak usia 4-8 tahun mengkonsumsi 0.8 Omega 3 per hari dan 10 gram Omega 6 per hari. Serta mengkonsumsi susu pertumbuhan bagi anak peting sekali untuk melengkapi kebutuhan asam lemak esensial dan DHA.

Ibu dan ayah bisa memberikan beragam makanan yang mengandung asam lemak essensial dalam menu sehari-hari sangat penting bukan? Apalagi berdasarkan rekomendasi FAO dan WHO, anak dianjurkan untuk konsumsi EPA 100-118 mg/hari dan DHA 100-118 mg/hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun