Mohon tunggu...
Liswanti Pertiwi
Liswanti Pertiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mom blogger dan freelancer

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penting Orangtua Ketahui, 8 dari 10 Anak Indonesia Kurang DHA

8 Februari 2019   13:51 Diperbarui: 8 Februari 2019   14:11 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak Belajar (Sumber Foto: www.canva.com)

Anak pertama saya sudah kelihatan suka matematika dan menggambar, sedangkan anak kedua saya lebih suka belajar visual. Kalau melihat sesuatu yang ingin dipelajari, dia cepat sekali memahami. 

Seperti belajar bahasa asing, dengan melihat dialog bahasa inggris di flm kartun kesukaannya, akan cepat sekali memahaminya. Begitupun ketika anak belajar mengaji, selain dia belajar di tempat mengaji, biasanya saya download video yang bisa memudahkannya dalam belajar.

Tentu saja saya ingin anak-anak tumbuh kembangnnya semakin baik, konsentrasi dalam belajar dan tumbuh menjadi anak cerdass. Selain fasilitas belajar, seorang anak juga harus diperhatikan kecukupan nutrisinya, seperti asupan Omega 3 dan DHA. Karena kalau seorang anak kekurangan DHA itu bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.

Sebagai orangtua jangan pernah menganggap sepele akan asupan Omega 3 dan DHA ya. Seperti beberapa waktu lalu saya membaca di beberapa media dan bertepatan dengan Hari Giziz Nasional yang jatuh pada 25 Januari 2019, bahwa anak di Indonesia kurangnya asupan DHA. 

Dalam sebuah penelitian yang dimuat di British  Journal of Nutrition (2016) yang berjudul "intake of essential fatty acids in Indonesian Children: secondary analysis of data from a nationally representative survey" yang menemukan bahwa 8 dari 10 anak usia sekolah di Indonesia yang berusia 4 sampai 12 tahun kekurangan nutrisi otak. Tentu saja ini disebabkan anak hanya sedikit mendapatkan asupan asam lemak esssensial (EFA) khususnya Omega 3 dan DHA.

Melihat dari penelitian, ada 8 dari 10 anak Indonesia berusia 4 sampai 12 tahun kekurangan nutrisi otak, orangtua harus mulai waspada nih, apabila dalam belajar konsentrasi anak mulai menurun, hingga turunnya prestasi di sekolah. 

Apalagi melihat usianya itu sama dengan anak-anak dan adik saya. Tentu tidak mau kalau anak-anak dan adik yang usia 12 tahun sampai kekurangan DHA. Karena dampak kurang DHA bisa menganggu:

Daya ingat anak menurun. Anak-anak yang kekurangan asupan DHA dan Omega 3, sedikit demi sedikit kinerja otaknya akan menurun, sehingga mepengaruhi daya ingatnya dan daya pikir. Menurut American Academy of Neurologi yang saya baca di fimela.com, bahwa otak itu dapat mengalami penuaan lebih cepat jika tidak mendapatkan asupan DHA yang cukup. Kekurangan DHA, tentu bisa membuat konsentrasi anak juga menurun dan akhirnya menjadi kurang fokus.

Tumbuh kembang anak terganggu. Seperti yang diungkapkan Guru Besar IPB, Prof Ahmad Sulaeman, DHA dan Omega 3 penting untuk anak dalam fase tumbuh kembang, seperti di usia 4 tahun. Untuk menjaga tekanan darah dan imunitas, untuk me-maintance kesehatan dan penglihatan. Efek kekurangan DHA, pertumbuhan bisa terganggu dan anak mudah sakit.

Masalah tidur anak terganggu. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Oxford University yang dikutip dari Fimela.com, kekurangan asam lemak DHA pada pola makan anak, dapat menimbulkan masalah tidur, merasa cemas dan terbangun di malam hari.

Melihat dampak dari kurangnya Omega 3 dan DHA, tentu saja orangtua harus mulai waspada dan penting memperhatikan asupan makanan anak. Anak-anak di usia sekolah sangat penting sekali mendapatkan asupan asam lemak essensial seperti DHA. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun