Memiliki seorang anak yang lahir prematur bukanlah perkara mudah. Saya memiiki anak laki-laki yang kini usianya 6 tahun. Dia lahir prematur di usia kandungan kurang dari 36 minggu, dengan kondisi jantung dan paru-paranya yang belum matang.
Anak laki-laki saya harus terpisah dari ibunya ini sejak dia dilahirkan secara sesar. Bedah sesar harus saya lakukan secepatnya, karena kondisi bayi di dalam kandungan sudah menurun. Satu minggu sebelum melahirkan, kondisi saya juga sudah lemas, kesakitan, dan saat kontrol, bayi harus segera dilahirkan.Â
Jujur, saat anak lahir prematur dengan kondisi jantung dan paru-paru belum matang, membuat saya deg-degan dan bingung. Saya belum siap dan tidak tahu apa yang harus dilakukan? Tapi, dengan support keluarga dan sahabat dekat, membuat saya menjadi kuat dan bisa menjalani semuanya.Â
Kondisi anak sejak dalam kandungan memang bermasalah. Di usia kandungan 7 bulan, saya baru tahu, ada penyumbatan plasenta setelah melakukan pemeriksaan USG 4D. Semenjak itu saya melakukan perawatan, sehingga bisa sembuh. Sayangnya takdir anak saya harus lahir prematur.Â
Saya sadar betul 1000 hari pertama kehidupan (HPK) menjadi salah satu fase dari periode emas bagi tumbuh kembang seorang anak. Karena di fase ini, nutrisi diterima oleh bayi sejak dalam kandungan yang bisa berdampak jangka panjang terhadap kehidupan anak.
Sayangnya, pada kehamilan saya yang kedua ini, sedikit bermasalah, sampai terjadi penyumbatan pada plasenta. Akhirnya apa yang ditakutkan saya sebagai seorang ibu terjadi, yakni anak lahir prematur.
Merawat anak yag terlahir prematur memang tidaklah mudah. Apalagi anak prematur memiliki tantangan kesehatan, mulai dari gangguan pernafasan, peningkatan risiko infeksi dan peningkatan risiko mengalami penyakit tidak menular atau non communicable diseases (NDS)Â seperti hipertensi dan diabetes di kemudian hari atau masalah kesehatan lainnya.
Pada Sabtu, 17 November 2018 lalu, saya mengikuti Bicara Gizi tentang bayi prematur, yang memang banyak ilmu penting yang bisa didapatkan, mengingat anak saat ini masih dalam masa tumbuh kembang. Acara bicara gizi yang berlangsung di Ocha & Bella Jakarta, dihadirkan dalam rangka Hari Prematur Sedunia yang jatuh pada 17 November.
Acara ini mengangkat tema World Prematurity Day, Dukung Si Kecil yangLahir Prematur untuk Tumbuh Kembang Optimal. Perlu diketahui, bahwa di seluruh dunia, sejumlah 15 juta bayi terlahir prematur per tahunnya dan angka ini terus bertambah. Dan Indonesia menempati peringkat ke 5 kelahiran prematur tertiggi di dunia, dengan angka kejadian 15,5% (Blencowe, et al. 2012; Liu,et aal. 2012).Â
Walaupun anak lahir prematur, tetap memiliki kesempatan untuk mengejar tumbuh kembangnya, apabila diberikan sesuai dengan tahapan dan kebutuhannya. Dalam acara yang digelar Nutricia Sarihusada ini hadir narasumber, seperti dr. Putri Maharani Tristanita Marssubrin, SpA (K) selaku dokter anak konsultan Neonatologi RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Joana Alexandraa Social Media Influencer dan Moms.
dr. Putri menyampaikan tentang "Dukung Bayi Prematur untuk Tumbuh Kembang Optimal". Prematur itu adalah bayi lahir dengan usia kehamilan <37 minggu. Kondisi bayi prematur saat lahir ada 2, yag sesuai masa kehamilan dan kecil masa kehamilan.
Masalah pada bayi prematur itu mulai dari metabolisme tinggi, imaturitas organ, feeding intolerance, rentan terhadap penyakit, cadangan nutrisi rendah, dan kebutuhan nutrisi tinggi.
Dari masalah tersebut, bayi lahir prematur dikhawatirkan gagal tumbuh dan stunting. Yang menyebabkan pertumbuhan bayi terhambat dan bayi tidak dapat mencapai kejar tumbuh. Sehingga bayi terlihat lebih kecil dan lebih pendek dibanding rata-rata bayi pada usianya.
Terus kira-kira apa ya yang harus ibu lakukan saat bayi lahir prematur?
Saat bayi lahir prematur, ibu bisa melakukan beberapa hal, supaya tumbuh kembang optimal, yakni:
Apabila 2 bulan sekali, anak juga sering sakit, baik itu masalah pernapasan, pencernaan, hingga melakukan transfusi darah karena kondisinya menurun. Semenjak lahir, saya melakukan pemeriksaan ke dokter anak, supaya terpantau kondisi kesehatannya.
2. Cek kurva pertumbuhan. Ibu harus melakukan pemantauan pertumbuhan yang menggunakan grafik pertumbuhan. Apakah anak ibu sudah tumbuh sesuai kurva pertumbuhan. Dan apakah perkembangan sudah dicapai sesuai usianya? Ini harus diperhatikan sekali ya ibu, yang memiliki anak lahir prematur.
3. Berikan nutrisi pada bayi prematur sesuai dengan kebutuhan dan tentuya tepat. Nutrisi untuk bayi prematur tidak boleh dan tidak boleh kurang, jadi harus sesuai kebutuhan, yang tentunya berbeda dengan bayi yang lahir normal.
Selama 2 tahun, saya jarang sekali membawa anak keluar rumah, karena di dalam rumah saja anak sering banget sakit. Jadi, setiap kali saya ada pekerjaan, pasti saya gantian dengan ayahnya menjaga anak, dengan persediaan ASIP yang cukup.
Saat anak sudah mulai MPASI, biasanya saya konsultasikan terlebih dahulu, menu-menu apa saja yang baik untuk memenuhi nutrisi ya, sehingga tumbuh kembangnya semakin optimal.
Menurut dr. Putri perawatan anak prematur bisa dikatagorikan sangat rumit dan kompleks, karena besarnya risiko yang dapat terjadi pada awal kehidupannya. Maka, saat anak lahir prematur, salah satu hal penting yang perlu dilakukan adalah penanganan nutrisi. Dimana nutrisi ini harus dipenuhi secara optimal, tidak lebih maupun tidak kurang.
Joana Alexandra seorang selebriti, yang juga memiliki anak prematur ikut sharing, bagaimana dirinya merawat anaknya yang lahir prematur. Anak Joana ternyata lahirnya sama dengan putraku yang kedua lahir di usia 36 minggu dan memiliki masalah kesehatan.
Menurutnya bayi lahir prematur tidak bisa disamakan dengan bayi lainnya. Ibu harus bisa tetap tenang, sehingga bisa memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya.
Nah ibu, jangan pernah panik dan cemas memiliki bayi yang lahir dengan prematur, cobalah untuk tetap tenang. Sehingga bisa merawat bayi prematur dengan sebaik mungkin.
Anak lahir prematur juga tidak akan jadi halangan untuk anak tetap berprestasi, bahkan bisa lebih. Banyak bayi yang lahir prematur, bisa sukses dalam karirnya, cerdas dan berprestasi. Mudah-mudahan buah hati saya juga sukses. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H