Mohon tunggu...
Liswanti Pertiwi
Liswanti Pertiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mom blogger dan freelancer

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Saya Senang Menjadi Siswi SMK

15 Juli 2016   15:17 Diperbarui: 15 Juli 2016   15:24 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen SMK Al-Musadaddiyah Garut

 "Saya senang menjadi siswi SMK". Itulah ungkapan hati saya. Ternyata pilihan saya memang tidak salah. Semenjak duduk di bangku SMP, sudah berpikiran untuk melanjutkan ke SMK. Bukan tidak ingin masuk SMA, tapi saya memang ingin masuk sekolah dengan program keahlian. Saat teman-teman seangkatan saya sibuk mencari SMA favorit, saya justru sibuk mencari jurusan yang tepat. 

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) menjadi salah satu bentuk pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah. Dulu belum banyak program keahlian seperti sekarang ini. Kalau dulu neh saya hanya mengenal jurusan Akuntansi, Penjualan, Sekretaris, Teknik Bangunan, Teknik Mesin, Teknik Listrik, Otomotif, Tata Boga, Perhotelan, hingga Farmasi. Sedangkan saat ini semakin berkembang, ada Telekomunikasi, Penerbangan, Brodcast, Multimedia, Komputer dan lainnya. Sehingga anak-anak yang ingin melanjutkan ke SMK, bisa memilih bidang pendidikan kejuruan, sesuai keinginannya.

Gambar di atas adalah sekolah saya di sebuah yayasan islam di Garut. Kebetulan waktu itu saya memilih masuk SMK di sebuah yayasan islam, karena pelajarannya lengkap, termasuk keagamaan. Di SMK pelajarannya hampir sama seperti SMA, ada bahasa inggris, matematika, bahasa indonesia, tapi bedanya disini tidak ada pelajaran kimia dan fisika. Saya sendiri semenjak kelas 2 SMK memilih masuk jurusan Akuntansi, karena memang sangat menyukai dunia keuangan. Saya sendiri tercatat sebagai lulusan SMK Ciledug Al-Musadaddiyah Garut tahun 2004. Belajar di SMK saya memiliki banyak manfaat. Apalagi di sekolah saya ini ada bahasa arab dan kegiatan keputrian.

Ada beberapa manfaat yang saya dapatkan selama sekolah di SMK:

1. Menjadi lebih mandiri dan siap bekerja, hingga berwirausaha.

2. Saat lulus, mau melanjutkan kuliah di jurusan yang sama pun bisa selalu fokus, sehingga mampu meningkatkan kemampuan.

3. Karena lebih banyak praktek, saya menjadi lebih siap bekerja.

4. Keterampilan dan keahlian semakin berkembang.

5. Belajar di SMK, saya merasa percaya diri dan selalu yakin dengan kemampuan yang dimiliki. 

SMK juga telah mampu mencetak sumber daya manusia yang dibutuhkan industri dengan keahlian yang bervariasi. Kurikulum di SMK pun lebih banyak praktek, daripada teori, maka seperti saya bilang di atas, bahwa saya menjadi lebih mandiri dan siap bekerja. Biarpun tidak bekerja, saya merasa mampu mencari atau membuka peluang lainnya di rumah. Salah satunya membuka usaha bersama teman-teman di bidang wedding, biarpun masih kecil.

Dokumen SMK Al-Musadaddiyah Garut
Dokumen SMK Al-Musadaddiyah Garut
Di SMK susah mengembangkan hobi? Ucap salah satu teman saya.

Duh kata siapa di SMK susah mengembangkan hobi. SMK juga hampir sama dengan SMA, ada ekstrakulikulernya. Bahkan saat saya duduk di bangku SMK, kegiatan kesenian sangat di dukung sekali, baik oleh guru-guru dan sekolah. Foto di atas adalah salah satu kenangan di tahun 2003, sebelum mengikuti acara kesenian di sekolah. Ketika anak-anak didik suka olah raga, di SMK pun ada kegiatan olah raga. Saya merasakan betul, kegiatan yang ada di SMK benar-benar menyenangkan. Bisa ikut kegiatan teater, rebana, gamelan, olah raga, paduan suara, dan lainnya.

Bahkan saat saya duduk di SMK, bisa ikut serta menjadi salah satu dari 10 siswa/i di Garut untuk ikut serta dalam kegiatan jurnalistik untuk pemilih pemula se-Jawa Barat, dan mengikuti berbagai lomba puisi. Dan itu sangat di dukung penuh oleh sekolah dan para guru. Maka, saya senang menjadi siswi SMK. Sudah dapat ilmu pengetahuan, keterampilan, penghargaan, hingga bertemu orang-orang yang inspiratif. Di SMK pun kita akan terjun langsung ke perusahaan dan industri lainnya, sehingga siap untuk bekerja.

Apapun pilihan sekolahnya, mau SMA atau SMK, yang penting harus rajin belajar, tidak suka bolos, dan belajar dengan benar. Ilmu pengetahuan yang diberikan para guru harus diperhatikan dengan baik. Sehingga mampu mengembangkan kemampuan, keahlian, dan pengetahuan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun