Â
Jember-dewasa ini perkembangan produk berbasis agroindustri telah banyak diminati dan dilakoni oleh masyarakat. Seperti pada salah satu usaha mikro berbasis agroindustri kreatif yang ditemukan oleh kelompok KKN Kolaboratif 119. Usaha mikro yang ditemukan oleh kelompok 119 bertempat di kawasan Desa Jombang tepatnya di Krajan 1, yang mana kegiatan usaha mikro tersebut bergelut di bidang agroindustri hasil pertanian berupa singkong. Singkong merupakan tanaman yang banyak dikenal sebagai tanaman ketela pohon yang memiliki banyak manfaat mulai dari daun hingga akar tanamannya.
Usaha mikro ini dimiliki oleh seorang wirausahawan muda yakni bapak Risky dengan melakukan pengembangan kegiatan agroindustri berbasis usaha mikro ini bapak Risky dapat mencukupi kebutuhan rumah tangganya.
"usaha kerupuk singkong ini telah saya kembangkan sejak 20 tahun lalu, usaha ini juga merupakan usaha turun temurun dari buyut saya dan Alhamdulillah sampai saat ini masih bisa bersaing di pasaran" ujar bapak Risky selaku pemilik usaha kerupuk singkong saat ditanya perihal kapan berdirinya usaha mikro yang dimilikinya (29/7/2022).
Usaha mikro ini berdiri sejak lama dan dalam sistem produksinya didasarkan pada musim, karena kerupuk singkong ini merupakan kerupuk adat dan akan banyak permintaanya pada saat bulan suro hingga bulan muharrom. Kerupuk singkong ini juga banyak diminati pada saat tahun baru islam dan acara adat seperti acara pernikahan. Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan kerupuk singkong ini adalah singkong asli dan sedikit tambahan pewarna untuk mempercantik penampilan dari kerupuk Terdapat tiga macam varian kerupuk singkong yakni kerupuk singkong kromolio, kerupuk singkong suro dan kerupuk singkong aci.
Â
Sayangnya keberadaan kerupuk singkong ini masih tergolong minim atensi dari masyarakat sekitar mengingat order yang diterima oleh pemilik berasal dari daerah yang jauh seperti Daerah Lumajang, Banyuwangi, dan Blitar. Padahal apabila dikembangkan secara intens keberadaan usaha ini dapat menjadi sebuah potensi yang dapat dikembangkan bagi warga sekitar jember utamanya juga dapat dijadikan sebagai salah satu produk unggulan kota Jember.
 Besar harapan dari pemilik untuk dapat mengembangkan produk yang dimilikinya namun karena adanya keterbatasan baik dari segi modal dan tenaga kerja pemilik memilih untuk tetap melakukan usahanya meskipun dalam ruang mikro.
Artikel Ditulis oleh Safira Salsabila (Agribisnis 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H