Mohon tunggu...
Cindy Sabella
Cindy Sabella Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Hoby: Calisar (Membaca, Menulis dan Menggambar)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mari Membangun Negeri Sekalipun Kondisimu Terbatas

27 Juni 2022   05:15 Diperbarui: 27 Juni 2022   05:42 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Terlahir dengan telinga yang tidak bisa mendengar. Jika kawan terlahir seperti saya, maka tetaplah besyukur, jalani hidup penuh semangat.

Jangan berdiam diri yang justru membebani negeri, namun mari ikut membangun negeri ini semampunya, sekalipun kondisi kita ada keterbatasan dibanding anak yang normal.

Jangan marah kepada orangtua atas kondisimu, tetaplah setia kepada orang-orang yang menyayangimu.Tetaplah hormat kepada guru-gurumu, jangan melupakan sekolahmu dimana selama ini kamu menempuh pendidikan.

            Tidak mudah membangun negeri ini tanpa bekal pendidikan yang memadai, mari menambah ilmu  dan jangan ragu. Jaman sekarang tak ada alasan tidak mau sekolah gara-gara orangtua gak mampu. Bekalnya hanyalah kemauan. Pesan ini saya sampaikan kepada kawan-kawan penyandang disabilitas, terutama penyandang tuna rungu terutamanya lagi kawan-kawanku yang sangat aku banggakan di organisasi GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu) Palembang, mohon maaf setahun terkhir ini jauh dari kalian semua, karena aku harus melangkah. Semoga sudah ada penggantiku sebagai guru bahasa isyarat. Namun aku tidak akan lupa pada kalian, dan tidak akan pernah lupa pada organisasi ini. Suatu saat akan bertemu kembali, insya Allah aku akan memperjuangkan supaya organisasi ini menjadi besar dengan caraku.

            Saya ucapkan terimakasih kepada pemerintah, yang telah berupaya mensetarakan kaum difabel dalam hal memperoleh pendidikan dan memperoleh pekerjaan.

Upaya pemerintah ini sudah saya rasakan, sehingga saya dan beberapa teman difabel lainnya bisa memperoleh pekerjaan. Semoga kebijakan pemerintah yang membawa angin segar bagi kaum difabel di Indonesia, dari tahun ke tahun semakin meluas penerapannya di beberapa daerah, di berbagai  institusi pendidikan dan perusahaan BUMN, swasta dan tentunya kaum difabel bisa mengabdi di lembaga pemerintah sebagai PNS.

            Namun kesuksesan tidak harus menjadi karyawan di suatu perusahaan ataupun lembaga, keksuksesan bisa diraih lewat usaha yang ulet sebagai wiraswastawan. Menciptakan pekerjaan lebih baik daripada mencari pekerjaan.

    Semoga tulisan saya ini bermanfaat, namun demikian tentunya banyak kekurangan dan kesalahannya, kritik perbaikan sangat  dibutuhkan supaya saya bisa mengerti cara menuangkan ide dengan baik dan benar dikemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun