Masjid Al-Mujahidin merupakan salah satu masjid tua yang berumur 70 tahun yang memiliki bentuk antik dan artistik yang berada di Desa Batang malas Kec. Tebing Tinggi Barat Kab. Meranti.
Bangunan Masjid ini sendiri terbuat dari pohon kayu punak warisan para leluhur masyarakat Desa Batang malas yang diambil langsung dari pedalaman hutan yang usianya sudah puluhan tahun. Bagian tengah masjid tersebut mempunyai 4 Â buah tiang kayu yang merupakan satu pohon kayu yang sama yang dibelah menjadi empat bagian yang masih berdiri kokoh dan tidak lapuk hingga sekarang. Dapat dilihat bahwa pohon kayu yang digunakan para leluhur pada masa itu memiliki kualitas kayu yang kuat dan tahan hampir setara dengan kayu jati.
Jika dilihat dari design bangunanya terlihat begitu unik dan indah. Yang mana kubah dari masjid itu sendiri berbentuk seperti mahkota raja dan juga memiliki 2 menara disebelah kanan dan kiri yang artistik yang mempunyai makna tersendiri. Masjid Al- Mujahidin sendiri memiliki banyak pintu untuk mendukung angin berhembus ke dalam sehingga membuat suasana asri dan nyaman berada didalam masjid tersebut. Dan Atap dari bangunan masjid ini sendiri pun diimpor langsung dari Singapura yang mempunyai daya tahan yang kuat.
Masjid tua Al- Mujahidin ini juga merupakan saksi sejarah Desa Batang malas sebagai pusat Syiar Islam di Masa lalu dan secara nyata masjid ini menjadi suatu Warisan Cagar Budaya yang ada di Kab.Meranti.
Kisah dari berdirinya masjid Al-Mujahidin itu sendiri tidak terlepas dari usaha para orang tau dan para leluhur pada dahulunya yang bersusah payah dengan keras membangun Masjid yang besar dan cukup luas ini disaat situasi pada zaman dahulu serba kekurangan dan masjid ini dibangun tanpa adanya campur tangan pemerintah walaupun sebelumnya pernah ditawari bantuan oleh pemerintah akan tetapi masyarakat setempat menolaknya karena mereka beranggapan masih sanggup membangun masjid tersebut dan masjid ini dibangun murni hasil dari jerih payah para leluhur masyarakat Desa Batang malas itu sendiri.
Masjid Al-Mujahidin hingga sekarang masih dipergunakan secara aktif oleh masyarakat setempat sebagai tempat ibadah serta kegiatan-kegiatan Kerohanian yang lainnya seperti mengadakan Kenduri Syuro untuk mengenang arwah leluhur, Mengadakan Pengajian Kitab Kuning setiap usai sholat subuh Jum'at berjamaah dan masih banyak kegiatan lainnya yang dilakukan di Masjid bersejarah ini.
Tak hanya mempunyai bentuk yang antik dan artistik namun masjid ini juga difasilitasi dengan dapur sehingga masjid ini bisa didaya fungsikan dengan baik oleh masyarakat setempat maupun masyarakat luar yang ingin berkunjung sebagai tempat peristirahatan maupun tempat menginap.
Masjid yang jaraknya 16 Km dari kota selatpanjang Kab.Meranti saat ini sedang melakukan beberapa tahapan renovasi / perawatan dibagian masjid yang rusak sehingga perlu untuk diganti serta memperindah kembali agar masjid bersejarah ini tetap nyaman dan layak digunakan oleh kalangan masyarakat namun dengan tidak merubah bentuk asli dan sejarah dari bangun masjid tersebut.
Ada banyak kegiatan atau tahap-tahapan renovasi yang akan dilakukan dimasjid Al-mujahidin ini seperti penggantian tingkap atau jendela masjid, mendongkrak bangunan masjid, perbaikan pintu masjid, rehab instalasi listrik, service menara kiri dan kanan masjid, pembuatan teras kanan dan kiri depan masjid, rehab teras utama masjid/anjungan masjid dan pembuatan tangga utama, rehab pagar keliling dan gapura, pembuatan turap keliling dan lain lainnya.
Beberapa bagian masjid yang sudah mulai tampak berjalan tahap perenovasian diantaranya pengecatan pagar masjid, ruang parkir dan wc , pembuatan tangga sayap kiri masjid , dan pembuatan wc untuk ibu-ibu.
Penting bagi kita sebagai generasi muda menggali sejarah lokal yang ada di kampung halaman kita sendiri. Peninggalan sejarah seperti masjid Al-mujahidin ini penting bagi perkembangan arkeologi, arsitekstur, ilmu pengetahuan dan budaya yang ada diwilayah sekitar. Bukan hanya masjid saja namun peninggalan bersejarah berupa alam juga merupakan bagian penting dari suatu budaya yang meliputi daerah perdesaan,lingkungan alami, dan termasuk flora dan fauna.
Kita yang mengetahui sejarahnya dan nilai-nilai historisnya tentu wajib menjaga kelestariannya agar nilai sejarah yang ada tidak pudar begitu saja dan menjaga serta menghormati peninggalan-peninggalan para leluhur pendahulunya. Semoga kita semua dapat menjaga amanah sebagai generasi muda penerus sejarah.
Penulis : Cindy Ratnasari
Prodi : Pendidikan Sejarah Universitas Riau
Dosen Pengampu : Yuliantoro,M.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H