Ada beberapa solusi yang bisa diterapkan guru di sekolah dan orang tua di rumah:Â
Solusi untuk Guru yang bisa diterapkan di sekolah:Â
- Jadilah teladan dengan selalu bersikap sopan, berbagi, dan menghormati semua orang.Â
- Ajak anak belajar tentang kebaikan, kejujuran, dan pentingnya berbagi melalui cerita, gambar, atau permainan yang menyenangkan.Â
- Adakan kegiatan yang mengajarkan nilai-nilai agama seperti doa bersama, cerita tentang nabi, atau kegiatan sosial.
solusi untuk orang tua yang bisa diterapkan di rumah:Â
- Terapkan nilai-nilai agama di rumah secara konsisten. Jadikan agama sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
- Jadilah teladan dengan mempraktikkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.Â
- Diskusikan dengan anak tentang perilakunya di sekolah. Bantu anak memahami mengapa perilakunya itu salah dan bagaimana cara memperbaikinya.Â
- Jika anak melakukan kesalahan, berikan kesempatan untuk meminta maaf dan memperbaiki diri.
Sangat penting untuk mengintegrasikan pendidikan di sekolah dan kehidupan rumah tangga untuk mendukung perkembangan moral dan agama anak. Agama Islam dapat diajarkandi sekolah melalui pendidikan holistik, seperti pengajaran mulia melalui cerita nabi, ibadah amalan sederhana di sekolah, dan kegiatan yang menumbuhkan toleransi, kasih sayang, dan tanggung jawab. Guru dipandang sebagai pengajar yang konsisten dengan praktik Islam, oleh karena itu anak tidak hanya diajarkan konsep-konsep teoritis tetapi juga belajar bagaimana prinsip-prinsip tersebut digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, orang tua akan menciptakan pelajaran Islami melalui praktik-praktik seperti salat, belajar Al - Quran bersama, dan menciptakan sistem komunikasi yang sederhana namun efektif. Anak-anak sering bertanya menanyakan apa yang mereka lihat, oleh karena itu faktor paling penting dalam membantu Mengembangkan karakter Islam merupakan keteladanan orang tua. Keselarasan antara sekolah dan orang tua dalam menyediakan lingkungan yang aman bagi perkembangan moral dan agama anak. Belajar membantu anak-anak memahami Islam bukan hanya sebagai subjek ilmu pengetahuan, tetapi juga saat mereka beranjak dewasa dan akhirnya menciptakan dengan seperangkat keyakinan Islam dan mulia mereka sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI