PendahuluanÂ
Kinerja dapat dimaknai sebagai representasi seberapa tingginya keberhasilan program atau kebijakan berdasarkan tujuan, visi misi, dan sasaran organisasi yang umumnya tertuang dalam rencana strategis organisasi (Amir dkk. 2021). Secara spesifik, organisasi pemerintah dituntut untuk memiliki kinerja yang berorientasi pada kepentingan publik agar tujuan pemerintah dapat tercapai (Tampubolon & Basid, 2019).
Kinerja manajerial merupakan kunci dari keberhasilan perangkat daerah (SKPD) dalam menjalankan tugasnya (Melia & Sari, 2019). Sofyani dan Ardiyanto (2022), menafsirkan kinerja manajerial sebagai kinerja individu anggota organisasi dalam kegiatan manajerial seperti perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, kepegawaian, negosiasi, representasi, dan kinerja secara keseluruhan. Indikator kinerja sendiri meliputi penilaian kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan sejauh mana tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan telah tercapai, dengan mempertimbangkan indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits), dan dampak (impacts) (Setyoko & Kurniasih, 2022). Dalam lingkup sektor publik, kinerja manajerial merupakan proses berkelanjutan dalam penetapan dan pemenuhan tujuan dan sasaran organisasi. Beberapa peneliti meyakini bahwa ketika perencanaan strategis dan pemantauan dilakukan dengan baik maka akan mengarah pada keputusan manajemen yang lebih baik dan peningkatan kinerja (Beeri et al., 2019) Â
Kinerja manajerial adalah ukuran seberapa baik seorang manajer atau suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Banyak ahli dan peneliti di bidang manajemen yang memberikan definisi dan pandangan mereka mengenai kinerja manajerial. Berikut adalah beberapa definisi dan pandangan dari beberapa ahli mengenai kinerja manajerial:
Robinson dan Judge (2013):
- Mereka mendefinisikan kinerja manajerial sebagai "kemampuan manajer untuk mencapai hasil yang diinginkan melalui pengelolaan sumber daya yang efisien dan efektif." Ini mencakup pengambilan keputusan, perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.
Kaplan dan Norton (1992):
- Dalam konteks Balanced Scorecard, mereka menyatakan bahwa kinerja manajerial tidak hanya diukur dari hasil finansial, tetapi juga dari perspektif pelanggan, proses internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan. Kinerja manajerial yang baik berarti mampu mencapai keseimbangan antara berbagai perspektif ini.
Mintzberg (1973):
- Mintzberg mengidentifikasi berbagai peran manajerial yang berkontribusi terhadap kinerja, termasuk peran interpersonal, informasional, dan pengambilan keputusan. Kinerja manajerial dipengaruhi oleh seberapa baik manajer menjalankan peran-peran ini.
Drucker (1954):
- Peter Drucker menekankan bahwa "tujuan manajemen adalah untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan menggunakan sumber daya secara efisien." Kinerja manajerial diukur dari seberapa baik manajer dapat mencapai tujuan organisasi melalui pengelolaan yang efektif.
Wheelen dan Hunger (2012):
- Mereka menyatakan bahwa kinerja manajerial mencakup kemampuan untuk merumuskan strategi yang tepat dan melaksanakannya dengan baik. Kinerja ini dapat diukur melalui pencapaian tujuan jangka pendek dan jangka panjang organisasi.
Roberts (2003):
- Roberts menekankan pentingnya kinerja manajerial dalam konteks akuntabilitas. Dia menyatakan bahwa kinerja manajerial yang baik mencakup transparansi, akuntabilitas, dan responsivitas terhadap kebutuhan stakeholder.
Kesimpulan
Kinerja manajerial adalah konsep yang kompleks dan multidimensional. Berbagai ahli memberikan perspektif yang berbeda-beda, namun umumnya sepakat bahwa kinerja manajerial melibatkan pencapaian tujuan dengan cara yang efisien dan efektif, serta melibatkan berbagai aspek seperti pengelolaan sumber daya, pengambilan keputusan, dan akuntabilitas. Pengukuran kinerja manajerial dapat dilakukan melalui berbagai metode, termasuk analisis kualitatif dan kuantitatif, serta menggunakan alat seperti Balanced Scorecard untuk mendapatkan gambaran yang lebih holistik.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja salah satunya yaitu akuntabilitas publik (Febria dkk., 2021). Akuntabilitas publik berkaitan dengan tugas seorang agent untuk menyampaikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala kegiatan dan juga aktivitas yang menjadi kewajibannya kepada masyarakat yang mempunyai hak dan kewenangan untuk menuntut pertanggungjawaban tersebut (Jatmiko, 2020). Akuntabilitas penting untuk memastikan bahwa tugas yang dilakukan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan tidak ada pemborosan yang dapat mempengaruhi sumber daya publik (Syah, 2021). Selain itu, pertanggungjawaban pada pelaporan keuangan pemerintah berfokus pada apakah dana yang didapatkan dibelanjakan sesuai dengan anggaran awal dan apakah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Melia & Sari, 2019). Adanya akuntabilitas publik mampu mendongkrak kinerja manajerial karena makin tinggi tingkat pertanggungjawaban atas segala aktivitas yang dilakukan, maka akan makin baik pula kinerja dalam mencapai tujuan organisasi (Rossi, 2019).Â
Disamping itu, faktor lain yang mempengaruhi kesenjangan kinerja manajerial adalah kejelasan sasaran anggaran. Sasaran anggaran yang jelas dapat mempermudah perangkat daerah dalam mempertanggungjawabkan kegagalan ataupun keberhasilannya dalam upaya pencapaian sasaran yang telah ditetapkan (Precilia & Mimba, 2020). Semakin jelas sasaran anggaran suatu instansi, maka semakin mudah instansi tersebut dalam mempersiapkan strategi pencapaian tujuannya (Mulya & Fauzihardani, 2022).Â
Aspek lain yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial adalah partisipasi anggaran. Partisipasi anggaran merupakan instrument yang penting dalam mempengaruhi efektivitas perencanaan strategis dalam pemerintah daerah (Kempa & Kozowski, 2020).Â
Apa yang Dibahas dalam Jurnal Ini?
Jurnal ini membahas pengaruh beberapa faktor penting terhadap kinerja manajerial di sektor publik, yaitu:
Akuntabilitas Publik: Tanggung jawab lembaga publik untuk menjelaskan dan mempertanggungjawabkan tindakan dan keputusan mereka kepada masyarakat.
Kejelasan Sasaran Anggaran: Sejauh mana tujuan dan sasaran anggaran ditetapkan dengan jelas dan dapat dipahami oleh semua pihak terkait.
Partisipasi Anggaran: Keterlibatan berbagai pihak dalam proses penyusunan anggaran, yang dapat meningkatkan rasa memiliki dan dukungan terhadap anggaran tersebut.
Komitmen Organisasi: Tingkat dedikasi dan kesungguhan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Jurnal ini menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk menganalisis pengaruh dari faktor-faktor tersebut terhadap kinerja manajerial.
 Mengapa Penelitian Ini Penting?
Penelitian ini penting karena:
Meningkatkan Kinerja Publik: Dalam era pemerintahan yang semakin terbuka, kinerja manajerial yang baik di sektor publik sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, lembaga publik dapat mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kinerja mereka.
Relevansi dalam Pengelolaan Anggaran: Anggaran merupakan alat penting dalam pengelolaan sumber daya. Memahami pengaruh kejelasan sasaran anggaran dan partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat membantu lembaga publik dalam merumuskan anggaran yang lebih efektif dan efisien.
Mendorong Akuntabilitas: Penelitian ini juga menyoroti pentingnya akuntabilitas publik dalam meningkatkan kinerja manajerial. Dengan meningkatkan akuntabilitas, lembaga publik dapat lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Bagaimana Penelitian Ini Dilakukan?
Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Metodologi Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan survei sebagai metode pengumpulan data. Responden yang terlibat adalah manajer di berbagai lembaga publik.
Analisis Data: Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik statistik untuk mengukur pengaruh masing-masing faktor terhadap kinerja manajerial. Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang hubungan antara variabel yang diteliti.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua faktor yang diteliti---akuntabilitas publik, kejelasan sasaran anggaran, partisipasi anggaran, dan komitmen organisasi---memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial.
penelitian ini bertujuan untuk menguji akuntabilitas publik, kejelasan sasaran anggaran, partisipasi anggaran, dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial. Secara eksplisit, penelitian ini merupakan hasil replikasi dari kajian terdahulu oleh Melia & Sari (2019) yang kemudian dimodifikasi dengan menambahkan variabel komitmen organisasi sebagai variabel independen. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat berkontribusi menambah referensi dan literatur terkait kajian kinerja manajerial terkhusus pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sedangkan secara praktis, penelitian ini memberikan masukan bagi pemerintah daerah agar dapat lebih mendalami dan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial terutama akuntabilitas publik dan komitmen organisasi. Dengan demikian, diharapkan kinerja manajerial dimasing-masing daerah di Indonesia dapat lebih baik sehingga kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat.Â
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh akuntabilitas publik, kejelasan sasaran anggaran, partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh hasil bahwa akuntabilitas publik dan komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial. Sedangkan kejelasan sasaran anggaran dan partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, pertama adalah ruang lingkup penelitian yang terbatas yakni hanya pada wilayah Kabupaten Magelang. Oleh sebab itu, pembaca perlu berhati-hati terutama dalam mengeneralisasikan hasil dalam konteks yang lebih luas. Kedua, penelitian ini membuat dan mengembangkan kuesioner dari penelitian sebelumnya sehingga terdapat beberapa peryataan yang masih bersifat bias. Peneltiain selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek peneltian yang mencakup wilayah lebih luas. Lebih lanjut, penelitian selanjutnya dapat menambahkan pendekatan dengan teknik wawancara langsung pada masing-masing respnden agar data yag diperoleh dapat lebih akurat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H