Gelombang merger dan akuisisi di masa krisis moneter 1998 merupakan fenomena yang kompleks dengan berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Di satu sisi, merger dan akuisisi membantu perusahaan untuk bertahan hidup, merestrukturisasi bisnis, dan meningkatkan efisiensi. Di sisi lain, merger dan akuisisi juga menimbulkan kekhawatiran tentang monopoli, pengangguran, dan perubahan struktur industri.
Krisis moneter 1998 menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia tentang pentingnya membangun sistem keuangan yang kuat dan tangguh terhadap krisis. Merger dan akuisisi dapat menjadi strategi yang efektif untuk bertahan hidup dan berkembang dalam situasi krisis, namun perlu diiringi dengan regulasi dan kebijakan yang tepat untuk meminimalkan dampak negatifnya.
