Mohon tunggu...
Cindy Julia
Cindy Julia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal

Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN : Apakah Kita Melupakan yang Informal?

25 Oktober 2024   08:19 Diperbarui: 25 Oktober 2024   08:26 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Meskipun sistem pengendalian informal sangat penting, sering kali ia menjadi korban ketidakpahaman atau kurangnya prioritas dari manajemen. Beberapa alasannya termasuk:

  • Kurangnya Perhatian Formal

Pada prakteknya, pengendalian formal cenderung mendominasi sistem pengendalian manajemen dalam organisasi. Akibatnya, pengendalian informal kerap terabaikan karena kurangnya perhatian formal.

  • Sulit Dalam Diukur

Pengukuran terhadap pengendalian informal memang sulit dilakukan. Karena itu, banyak organisasi yang melupakan pentingnya pengendalian informal dalam mencapai tujuannya.

Dampak Pengendalian Formal yang Berlebihan

Sistem pengendalian formal sering kali dianggap sebagai pendekatan yang paling efektif untuk menjaga organisasi tetap berada di jalurnya. Namun, dampak negatif dari pengendalian formal yang berlebihan sering kali diabaikan. Penelitian yang dilakukan oleh Kaplan dan Norton (2008) menunjukkan bahwa salah satu hambatan utama dalam pelaksanaan strategi adalah ketidakselarasan antara kepentingan individu dengan kepentingan organisasi. Individu yang merasa terbebani oleh sistem penilaian formal sering kali kehilangan motivasi.

Hal ini diperkuat oleh temuan dari situs pencari kerja, Jobstreet, yang menyatakan bahwa 73% karyawan tidak puas dengan pekerjaan mereka, dengan alasan utama adalah tidak adanya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (work-life balance). Sistem pengendalian formal yang kaku dapat memperparah situasi ini dengan menambah beban kerja dan menekan karyawan untuk terus mencapai target-target formal tanpa memperhatikan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Dalam jangka panjang, pengendalian formal yang terlalu dominan dapat menyebabkan masalah psikologis, menurunkan motivasi, dan bahkan meningkatkan turnover karyawan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih seimbang dengan melibatkan pengendalian informal untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih suportif dan produktif.

Solusi Untuk Memulihkan Sistem Pengendalian Informal

Untuk memulihkan dan meningkatkan sistem pengendalian informalmembutuhkan strategi yang efektif. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan:

  • Memahami Budaya Organisasi

Manajemen harus memahami budaya organisasi yang ada dan membangun sistem pengendalian informal yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma tersebut. Hal ini dapat meningkatkan kepatuhan dan motivasi anggota organisasi.

  • Fokus Pada Komunikasi Efektif

Komunikasi efektivantara manager dan karyawan merupakan kunci utama dalam menjaga keseimbangan antara sistem pengendalian formal dan informal. Manajemen harus selalu siap untuk mendengarkan masukan dan saran dari tim mereka.

  • Melibatkan Tim dalam Proses Pengambilan Keputusan

Melibatkan tim dalam proses pengambilan keputusan dapat meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi di antara anggota organisasi. Hal ini akan membuat sistem pengendalian informal lebih efektif dalam menciptakan tujuan bersama.

Kesimpulan

Sistem pengendalian manajemen informal adalah komponen penting dalam keberhasilan suatu organisasi, meskipun sering kali terabaikan oleh manajemen. Dengan memahami nilai-nilai serta tantangan yang ada, organisasi dapat memanfaatkan kekuatan dari sistem pengendalian informal untuk meningkatkan kinerja, inovasi, dan kepuasan kerja karyawan. Oleh karena itu, penting bagi para pemimpin untuk memberi perhatian lebih kepada aspek ini agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis. Dengan penjelasan ini, diharapkan pembaca dapat memahami betapa krusialnya sistem pengendalian informal dalam konteks manajemen modern serta langkah-langkah konkret untuk memperkuatnya dalam organisasi mereka.

Dengan demikian, artikel ini menekankan bahwa sistem pengendalian informal bukanlah hal yang boleh diabaikan. Sebaliknya, ia harus diprioritaskan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang optimal. Oleh karena itu, penting bagi para manajer untuk memahami dan mengembangkan sistem pengendalian informal sebagai komponen integral dalam operasional organisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun