"When you run, think of me." Zahra.
Children of Heaven (Judul Asli: Bacheha-Ye Aseman) adalah sebuah film Iran yang dirilis pada tahun 1997. Film ini sering ditayangkan saat libur lebaran di saluran televisi, menjadikannya sangat memorable sebagai film pengisi libur lebaran. Disutradarai oleh Majid Majidi, film ini mengangkat tema kemanusiaan dengan cara yang sangat sederhana namun menyentuh hati. Film ini menerima banyak pujian internasional dan bahkan dinominasikan untuk Academy Award dalam kategori Film Berbahasa Asing Terbaik .
Sinopsis
Cerita Children of Heaven berpusat pada dua saudara kandung, Ali (Amir Farrokh Hashemian) dan Zahra (Bahare Seddiqi), yang berasal dari keluarga miskin di Teheran.
Suatu hari, Ali Ali diminta tolong ibunya untuk membawa sepatu Zahra ke tukang sol sepatu. Karena kelalaian Ali, secara tidak sengaja menghilangkan sepatu Zahra .
Ali merasa bersalah dan ketakutan kalau sampai orang tuanya tau. Ali takut kena marah. Akhirnya dia memberi solusi untuk pakai sepatu gantian karena jam sekolah mereka berbeda, Zahra sekolah pagi sedangkan Ali siang.
Proses tukar menukar sepatu ini menyedihkan sekali. Kadang sepatunya basah, belum lagi Zahra larinya kadang lambat sampai Ali seringkali telat datang ke sekolah.
Ternyata sepatu Zahra yang hilang dipakai oleh teman kelasnya sekolahnya. Ali dan Zahra memutuskan untuk ke rumah teman sekolah Zahra. Sampai di sana mereka melihat ayah temannya itu buta. Mereka pulang karena kasihan melihat ayah temannya.
Mereka berdua menyimpan rahasia ini dari orang tua mereka, yang sudah cukup kesulitan dengan masalah keuangan. Ali dan Zahra mencoba mencari berbagai cara untuk mendapatkan sepatu baru.
Sampai suatu hari akan diadakan lomba lari dengan hadiah sepatu untuk juara ke 3. Ali berusaha untuk ikut lomba.
Akankah Ali mendapatkan sepatu baru untuk Zahra?
Keindahan dalam Kesederhanaan
Salah satu kekuatan utama film ini adalah bagaimana Majid Majidi menyajikan narasi yang sangat sederhana namun penuh dengan emosi mendalam. Children of Heaven berhasil menangkap esensi kehidupan sehari-hari dengan penuh kejujuran dan empati. Tidak ada efek khusus atau plot yang rumit, hanya cerita tentang cinta, tanggung jawab, dan pengorbanan antara dua saudara kandung .
Film ini juga menyoroti realitas kehidupan di Iran, memperlihatkan kontras antara kehidupan di kota besar Teheran dan perjuangan kelas pekerja untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Pengambilan gambar yang sederhana namun indah menambah nuansa realisme dalam film ini, membuat penonton merasa seolah-olah mereka adalah bagian dari kehidupan Ali dan Zahra.
Children of Heaven juga menampilkan kekayaan warisan budaya Iran, memasukkan unsur bahasa, tradisi, dan adat istiadat Persia ke dalam narasinya. Melalui tema universal tentang keluarga, tanggung jawab, dan pengorbanan, film ini melampaui batas-batas budaya, menawarkan refleksi tajam tentang pengalaman manusia.
Akting yang Memukau
Penampilan para aktor cilik, Amir Farrokh Hashemian dan Bahare Seddiqi, sangat memukau. Mereka berhasil membawa karakter Ali dan Zahra hidup dengan segala kepolosan dan ketulusan anak-anak. Interaksi antara mereka terasa alami dan penuh kehangatan, membuat penonton dengan mudah terhubung secara emosional dengan perjuangan mereka.
Penghargaan
Children of Heaven mendapatkan banyak pengakuan internasional dan berbagai penghargaan. Film ini memenangkan berbagai penghargaan di festival film internasional, termasuk di Montreal dan Singapura. Puncaknya adalah ketika film ini dinominasikan untuk Academy Award sebagai Film Berbahasa Asing Terbaik pada tahun 1998, menjadikannya film Iran pertama yang mencapai prestasi tersebut.
Kesimpulan
Children of Heaven adalah film yang memperlihatkan bahwa cerita yang sederhana dapat memiliki dampak yang sangat besar. Dengan narasi yang penuh kejujuran dan karakter yang kuat, film ini berhasil menyentuh hati banyak penonton di seluruh dunia. Keindahan dalam kesederhanaannya mengajarkan kita tentang cinta, pengorbanan, dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan hidup.
Film ini adalah sebuah karya yang tak lekang oleh waktu, sebuah peringatan bahwa dalam kesederhanaan, sering kali kita menemukan keindahan dan kemanusiaan yang sejati.
Siapkan tisu banyak banyak, karena film ini siap menguras air matamu.
