"Terimakasih sudah tidak menungguku" - Mai
Kisah cinta yang mungkin terdengar klise: wanita miskin dan playboy kaya. Namun, perjalanan Mai yang penuh liku-liku mampu membuat penonton terus penasaran. Apakah akhirnya Mai bisa hidup bahagia dengan Duong?
Film Vietnam "Mai" disutradarai oleh Tran Thanh dan dibintangi oleh Phuong Anh Dao serta Tuan Tran. Saat dirilis pada Februari lalu, film ini sukses besar di box office Vietnam, meraih pendapatan sebesar 500 VNB atau sekitar Rp315 miliar. Pertanyaannya, apakah film ini juga bisa sukses merebut hati Anda?
Sinopsis
"Mai" bercerita tentang kisah cinta Mai, seorang tukang pijat, dan Duong, seorang playboy anak orang kaya. Â
Mai, meski terlihat seperti perempuan berusia 30-an awal, sebenarnya berusia 37 tahun dan memiliki seorang anak gadis remaja. Mai adalah janda. Dan dengan pekerjaannya sebagai tukang pijat, ia sering kali dipandang rendah, namun Mai sangat menjunjung tinggi harga diri dan kebaikan hati. Dia adalah pekerja keras, ibu yang baik, anak yang berbakti, dan therapist berbakat.
Salah satu pelanggan setianya, Dao, sangat sayang kepada Mai dan ingin melihatnya bahagia. Dao sering berkata, "Mai, life is short. Find your happiness." Bahkan, dia menyarankan Mai mencari pria muda yang baik, kaya, dan tampan. Tapi hidup Mai terlalu penuh dengan tanggung jawab dan terlalu sibuk untuk sekadar jatuh cinta.
Hingga suatu hari, Mai bertemu dengan Duong, seorang pria muda berusia 29 tahun yang nakal dan lari dari rumah untuk bisa mandiri, meskipun masih mengandalkan kartu kredit ibunya. Mereka tinggal di rusun yang sama, unit mereka berseberangan. Duong tertarik pada Mai dan berusaha menaklukkannya, tapi Mai berbeda dari wanita lain. Semakin besar tantangannya, semakin Duong jatuh cinta.
Untuk pertama kalinya, Duong benar-benar jatuh cinta, bahkan setelah mengetahui sisi gelap Mai. Mai pun merasa sangat disayang dan menerima cinta Duong. Ketika Mai bercerita kepada Dao, Dao sangat senang dan berharap Mai bisa bahagia.
Sampailah hari ketika Duong ingin memperkenalkan Mai kepada keluarganya. Di sana, Mai baru tahu latar belakang keluarga Duong. Hal ini menjadi pemicu bagi Mai, yang dulu selalu ditolak oleh keluarga pria karena statusnya. Tapi kali ini, Mai berani melangkah.
Kejutan terbesar adalah ketika terungkap bahwa Duong ternyata anak Dao, pelanggan setia Mai yang sudah seperti saudara sendiri. Mai kaget, Dao kaget, dan penonton lebih kaget lagi.
Akankah Dao merestui hubungan putranya dan orang terkasihnya 'Mai'. Akankah Duo dapat memaklumi Mai dengan pertimbangan masalalu Mai?
Tema dan Pesan
Film ini mengangkat tema tentang perjuangan hidup, cinta yang tak terduga, dan penerimaan diri. Banyak trauma masa lalu Mai yang divisualisasikan dalam film ini. Pesan utamanya adalah bahwa kebahagiaan bisa ditemukan di tempat yang tak terduga dan cinta sejati mampu mengatasi segala rintangan, termasuk latar belakang sosial dan ekonomi. Â
Sebagai manusia, kita mungkin punya ruang di hati untuk memaklumi banyak hal. Tapi ketika hal-hal itu terjadi dalam keluarga terdekat, apakah kita masih bisa menerima?
Jika ini pertama kalinya Anda menonton film Vietnam, ternyata bahasa serta logat bahasa Vietnam mirip dengan bahasa Thailand. Bahkan selipan humornya pun serupa dengan film-film Thailand.
Sinematografi
Sinematografi film ini memukau dengan penggunaan pencahayaan yang apik dan pengambilan gambar yang artistik. Setiap adegan dipikirkan dengan baik untuk memperkuat emosi yang dirasakan oleh karakter. Musik latar yang digunakan juga berhasil menambah kedalaman emosi dari setiap adegan.
Kritik dan Saran
Meskipun "Mai" merupakan film yang menarik dengan cerita yang menggugah, ada beberapa kritik yang bisa disampaikan. Plot twist yang dihadirkan mungkin terlalu dramatis bagi beberapa penonton dan beberapa dialog terasa terlalu klise. Namun, akting dari para pemeran utama, terutama Phuong Anh Dao sebagai Mai, yang natural dan terasa nyata berhasil menyelamatkan film ini dari kelemahan-kelemahan tersebut.Â
Jika Anda menyukai film seperti Man in Love. Film ini adalah saudaranya.
Jadi, apakah Anda siap menonton dan melihat apakah Mai dan Duong bisa menemukan kebahagiaan mereka?
Siap siap bawa tisu, karena film ini siap menguras air mata Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H