"When You Have Ten Minutes Performing Time On Stage, Than You Have Ten Years Time To Practice Before The Show"
Pernyataan pepatah yang menyatakan bahwa segala sesuatu terjadi dengan tidak ada yang bersifat "kebetulan", hal ini menjadi suatu pemandangan pertama di balik realita yang hampir tidak akan pernah kita ketahui.Â
Hal ini berlaku untuk setiap aspek hidup manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya dan juga politik. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pemberitahuan, penyebaran informasi kepada masyarakat, pembentukan opini publik, menciptakan image, kampanye, propaganda, penetrasi kebijakan, dan masih banyak lagi, kesemuanya membutuhkan sebuah agenda perencanaan, media penyaluran, infulencer, serta "pernal-pernik" yang membuat sebuah issue menjadi terlihat begitu nyata dan secara langsung mencap suatu fenomena tersebut adalah fakta, dimana keabsahan atau kebenaran issue tersebut yang sebenarnya masih dipertanyakan.Â
Segenap perencanaan dilakukan dengan sematang mungkin, pelaksanaannya serta pengevaluasian hasil eksekusi. Informasi-informasi yang masyarakat dapatkan melalui seluruh saluran media yang dapat dijangkau, kebanyakan sudah berupa Agenda Setting dari media, yang telah terlebih dahulu menentukan berita atau informasi apa saja yang perlu diketahui oleh masyarakat. Sesama media juga terdapat sisi menjaga kepentingan masing-masing, misal untuk mengkompakkan sekian banyak media untuk sepakat tidak menaikkan atau menerbitkan suatu berita yang sebetulnya mengkuak fakta-fakta yang tidak akan pernah masyarakat ketahui. Terkadang media ataupun Netizen juga dapat menciptakan sebuah issue yang dapat membentuk opini publik sehingga semakin banyak versi berita yang dikonsumsi masyarakat, yang ujungnya akan membuat banyak perspektif yang berbeda-beda.Â
Merencanakan sebuah realita membutuhkan sebuah skenario yang sangat sempurna hingga pihak-pihak yang memerankannya dapat berperan dengan senyata-nyatanya tanpa mengetahui bahwa mereka sebenarnya sedang beraksi sebagai tokoh dalam sebuah teater.Â
Demi kepentingan pihak tertentu, seseorang/sekelompok orang/organisasi bermaksud menciptakan sebuah realita yang dibuat seakan-akan dilapisi oleh bermacam-macam asumsi, yang pada akhirnya terkuak, tetapi sebetulnya juga bukan merupakan fakta. Salah satu Contoh ilustrasi :
Fakta : Hp Merk A adalah produk dengan standar C, kualitas biasa biasa saja. Beberapa waktu lalu terjadi kasus ada yang baru, membeli Hp Merk A dan Hp tersebut meledak ketika digunakan untuk menelepon lebih dari 30 menit.
Agenda Setting/target Kampanye : Hp Merk A adalah produk Hp Unggulan yang sangat canggih, sekelas Hp Samsung.Â
Steps To Do :
*Produsen Hp Merk A ini membeli seluruh reporter media untuk tidak mempublikasi berita buruk produk mereka dengan kesepakatan yang bisa mereka sepakati bersama (bisa berupa uang, atau barang-barang sebagai syarat barter)
*Produsen Hp kemudian langsung melakukan advertising billboard secara elegant vibe di beberapa titik jalan besar di kota.Â
*Produsen memberikan produk gratis kepada para blogger untuk meminta review produk, bisa berupa membayar blogger ataupun secara grtasi direview oleh blogger. Sekarang banyak orang yang mempunyai perangkat dan bisa saja mereka mereview sebuah produk tanpa dibayar, dengan pemikiran bahwa mereview sebuah produk adalah sebuah gaya trend baru Netizen aktif.Â
*Mengadakan pameran dengan sales promotion tertentu yang menarik perhatian masyarakat
*Mensponsori kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh anak muda, sehingga membentuk awareness dan opini di depan anak-anak generasi Y dan Z, dimana generasi Y dan Z ini seiring waktu akan tumbuh dewasa dan menjadi decision maker terhadap suatu produk serta positioning brand image.Â
Dengan langkah-langkah yang dilakukan di atas, maka kasus krisis yang terjadi pada Hp merk A ini tertutup dengan sempurna.Â
Dalam segi politik, Virtual Reality banyak dilakukan dalam aspek politik di seluruh negara. Adapun politik yang diterapkan, tidak akan pernah diketahui oleh masyarakatnya, karena jika diketahui, maka suatu hal itu, tidak lagi menjadi politik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H