Mohon tunggu...
Cindy Fernanda
Cindy Fernanda Mohon Tunggu... Seniman - a psych student

lots in my head.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Chronic Procrastination (Penundaan Kronis): Apa Itu dan Cara Berhenti?

27 September 2021   08:02 Diperbarui: 27 September 2021   08:03 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah membahas acute procrastination di artikel sebelumnya, sekarang kamu akan mengetahui penundaan yang kronis (chronic procrastination). Ada perbedaan mendalam dari sisi psikologis antara acute dan chronic procrastination. 

Baca juga: Buat Dirimu yang Suka Menunda Pekerjaan (Procrastination)

Beberapa orang yang masuk ke dalam kategori ini mungkin memiliki gambaran yang kurang sehat terhadap diri mereka. Seperti biasa, jika kamu ingin mengubah sesuatu atau menjadi lebih baik, kita harus tahu apa penyebab dirimu yang masuk golongan ini menunda pekerjaan :

Alasan yang paling umum antara lain adalah gaya hidup yang tidak sehat, tidak tegas terhadap diri sendiri, tidak memiliki tujuan realistis, dll. 

Lalu apa saja yang harus dilakukan untuk tidak jatuh lebih dalam ke chronic procrastination?

Mengatasi ketakutan akan kegagalan dan kesuksesan

Perlu kamu ketahui bahwa setiap langkah yang kamu ambil di dunia ini tidak mungkin selalu berjalan mulus seperti yang kamu harapkan, kegagalan? semua orang pasti pernah mengalaminya. 

Kegagalan ada untuk mencegahmu melakukan kesalahan yang sama 2 kali dan mengantarmu ke kesuksesan.

Cara kamu mengatasi dua ketakutan ini bisa menggunakan pelatihan ketegasan, antara lain: tanamkan pikiran ke dirimu bahwa gagal tidak apa-apa, itu adalah proses, eksplor hal yang membuatmu tertarik lebih dalam, dll.

Mungkin memang terkadang lelah, kadang merasa penderitaan di dunia ini tidak ada akhirnya, dan masa depan juga masih berwarna abu-abu atau bahkan hitam. Mungkin kamu tidak menyadarinya tetapi saat manusia belajar sesuatu setiap harinya, ia akan memiliki small wins tiap harinya. 

Sebagai contoh saat ada yang ingin belajar biola, hari pertama suara yang dihasilkan sangat fals. Tidak lupa, ia merekam latihan setiap harinya walaupun untuk mendengarnya saja, telinganya tidak sanggup karena terlalu fals. 

Hari kedua, dirinya berlatih dan masih merasa permainan biolanya sangat fals, begitupun hari ketiga sampai seminggu kemudian, dirinya masih merasa suara biola yang dirinya mainkan fals. 

Rekaman di HP nya sekarang sudah ada 7 dan di waktu senggang, ia mendengar rekaman itu satu-satu. Ia cukup terkejut karena ternyata rekaman itu semakin baik hari demi hari walaupun masih terdengar sedikit fals di hari ketujuh juga. 

Kita tidak sadar apa yang sudah kita lewati, seberapa banyak perkembangan kita karena kita selalu merasa belum cukup baik dan mulai memberi gambaran diri yang jelek. Padahal, percaya saja setiap kamu berlatih terus menerus, kamu akan memiliki small wins tiap harinya. 

Jangan percaya bahwa dirimu adalah seorang pemalas (self sabotage) 

Karena saya malas, maka saya merasa wajar untuk menunda pekerjaan. Itu salah. Tindakan menunda tugas juga masuk ke bagian sabotase diri. Saat diri sudah siap untuk melakukan pekerjaan tertentu, namun kamu memilih melakukan aktivitas lain seperti menonton youtube, bermain game bersama teman, dan lainnya.

Jika kamu ingin mengatasi procrastination yang ada didalam dirimu, kamu harus mengubah persepsi itu. Bayangkan dirimu sebagai orang yang sangat produktif dan tidak pernah menderita karena procrastination. 

Apakah kamu melihat manfaat yang sangat berpengaruh padamu? Kamu harus sadar tentang identitas dirimu dan percaya kamu bisa untuk menjadi orang yang produktif, yang tidak suka menunda pekerjaan. 

Cara ini mungkin bisa membantumu :

  1. Visualisasikan identitas dirimu menjadi seorang yang produktif

  2. Produktif bukan harus melakukan pekerjaan yang banyak setiap saat, kamu bisa mulai dengan hal kecil dulu dan nantinya pasti kamu akan terbiasa.

  3. Buat penghargaan untuk dirimu jika kamu sudah produktif hari itu, sebaliknya juga harus ada konsekuensi untuk dirimu

Gaya hidup untuk meningkatkan produktivitas :

  1. Tidur yang cukup (7-8 jam)

  2. Makan makanan sehat yang memenuhi kebutuhan tubuh masing-masing

  3. Minum secukupnya (minimal 8 gelas per hari)

  4. Olahraga beberapa kali per minggu

"Amateurs sit and wait for inspiration, the rest of us just get up and go to work." - Stephen King

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun