Mohon tunggu...
Cindy eka Meiriswati
Cindy eka Meiriswati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya yang berdomisili Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana anak usia dini belajar mengatur emosi? Memahami proses dan tahap perkembangan

3 Januari 2025   18:10 Diperbarui: 3 Januari 2025   18:03 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Regulasi emosi adalah bentuk mengolah emosi atau kontrol individu, sebagai cara mengekspresikan emosi agar sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Regulasi emosi juga dapat diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk tetap tenang saat berada di bawah tekanan. 

Regulasi emosi merupakan bagian penting perkembangan sosial dan kognitif seorang anak. Regulasi emosi sangat penting diajarkan pada kehidupan sehari-hari anak sejak usia dini, karena mempengaruhi pemahaman anak tentang situasi sosial, bagaimana mereka merespons, berperilaku, serta berbahagia. Selain itu, kemampuan regulasi emosi dapat menjadi bekal keterampilan yang dibutuhkan anak di masa dewasa. Ketika anak-anak terampil secara sosial dan emosional, mereka akan lebih efektif menavigasi hubungan, menenangkan diri sendiri dan memecahkan masalah ketika tantangan muncul.

Proses belajar mengatur emosi pada anak usia dini

Tahapan Perkembangan

  • Bayi (0-1 tahun) : Anak belajar mengenali emosi dasar seperti senang, sedih dan marah
  • Balita (1-3 tahun) : Anak mulai belajar mengendalikan emosi dan memahami emosi orang lain
  • Prasekolah (3-5 tahun) : Anak semakin mahir dalam mengatur emosi dan mengembangkan strategi untuk mengatasi emosi negatif

Peran Orang tua dalam membantu anak belajar mengatur emosi

Peran orang tua terbentuk ketika orang tua mengenali dan memahami anak dengan baik dengan sikap dan bakatnya yang unik, mengembangkan dan membina kepribadian anak tanpa memaksa menjadi orang lain. Peran orangtua dalam membantu anak belajar mengatur emosinya dapat dilakukan dengan cara mmeberikan respon yang tepat terhadap emosi anak, mengajarkan anak untuk mengidentifikasi dan memberi nama emosi, membantu anak mengembangkan strategi untuk mengatasi emosi negatif.

Peran guru PAUD dalam membantu anak belajar mengatur emosi

Peran guru dalam membantu dan mengembangkan kecerdasan emosional pada anak sangatlah penting dalam pendidikan modern. Kecerdasan emosional mencakup kemampuan untuk mengenali, memahami, mengelola, dan mengekspresikan emosi dengan sehat dan produktif. Pertama-tama, guru berperan sebagai teladan bagi anak-anak dalam mengatur emosi mereka sendiri. Dengan menunjukkan cara yang sehat dan positif dalam menanggapi stres, kekecewaan, atau konflik. Guru membantu anak belajar bahwa emosi merupakan hal normal dan dapat diatasi dengan cara yang konstruktif. Misalnya, guru yang tenang dalam menghadapi situasi sulit dapat mengajarkan anak-anak untuk tidak terburu-buru dalam menanggapi perasaan mereka sendiri. Selain itu, guru dapat mengimplementasikan pendekatan yang inklusif dan mendukung, dengan cara menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak merasa diterima dan didengar. Hal ini menciptakan landasan yang kokoh bagi perkembangan emosional anak.

Strategi membantu anak mengatur emosi 

1. Teknik Relaksasi

  • Teknik relaksasi seperti pernapasan dapat membantu anak fokus pada tubuh mereka dan merasakan emosi yang sedang mereka alami. Saat anak belajar untuk rileks, anak juga belajar untuk mengendalikan emosi yang kuat seperti marah atau kecemasan.

2. Bermain Peran

  • Melalui bermain peran, anak dapat mengeksplorasi berbagai emosi, baik emosi positif maupun negatif. Anak dapat bermain peran sebagai karakter marah, sedih, takut, atau bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun