Mohon tunggu...
Cindy Divaa
Cindy Divaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hi!

Keep spirit and never give up!

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Tantangan Era Baru Komunikasi di Masa Pandemi

9 Juli 2021   12:07 Diperbarui: 9 Juli 2021   12:10 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

New normal merupakan perubahan perilaku atau kebiasaan baru agar tetap bisa menjalankan aktiviras seperti biasa namun dengan menerapkan protokol Kesehatan seperti wajib menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan di tengah pandemi Covid-19. 

Kebiasaan baru ini dilakukan untuk mencegah penularan virus atau untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Di era new normal ini, semua aktivitas atau kegiatan dilakukan secara digital atau virtual. 

Kemampuan manusia beradaptasi pada era 4.0 ini, karena jenis teknologi yang menjadi pengubah merupakan hasil sintesa dari kekuatan perangkat yang berjejaring kemudian masyarakatnya juga berubah menjadi network society. 

Contohnya anak sekolah, perguruan tinggi, dan pekerja kantoran pun dilakukan secara online, mereka belajar dari rumah dan bekerja dari rumah. 

Jadi mereka tidak perlu datang ke kantor atau ke sekolah untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaannya, karena saat ini semua serba online, dari mulai pembelajaran, meeting, dan acara-acara pun dilakukan secara virtual. Karena semua serba online, sekarang untuk memesan makanan ataupun belanja kebutuhan juga melalui online dan delivery.

Lalu, bagaimana dengan proses komunikasinya? Apakah berjalan lancar? Nah, untuk proses komunikasinya tentunya berjalan dengan lancar, kita tetap bisa berkomunikasi dengan orang lain melalui media online, seperti zoom, google meet, dan lain-lain. 

Di sisi lain, tertnyata ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh banyak orang dalam membangun kepercayaan saat berkomunikasi atau berinteraksi secara virtual. Hal tersebut dikarenakan kita tidak bisa berkomunikasi secara langsung atau tatap muka dengan lawan bicara. 

Biasa dikatakan sebagai sense of human atau rasa kepekaan dalam diri manusia akan secara otomatis berkurang. Meskipun banyak tantangan yang akan dihadapi kedepannya pada masa new normal tapi tetap harus show must go on.

Pengguna media online di masa pandemi kini meningkat drastis, karena semenjak pandemi dan diterapkannya school from home and work form home akhirnya media online yang menjadi solusinya untuk bisa tetap melakukan aktivitas belajar mengajar dan juga menyelesaikan tugas perkantoran. 

Media online kini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk usaha, berinteraksi jarak jauh, dan lain-lain. Berikut data persentase pengguna Video Conference di masa pandemi bulan Februari hingga Maret 2020.

Dari data diatas, dapat kita lihat bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada pengguna video conference. Video Conference di Indonesia digunakan untuk berbagai kepentingan. 

Saat Physical distancing kebutuhan setiap orang untuk melaksanakan segalanya dari rumah. Webinar atau website seminar yang menggunakan video conference sebagai wadah edukatif efektif, dan dapat menjangkau audiens lebih luas. 

Unduhan aplikasi video conference telah dibuktikan melalui persentase diatas, banyak orang yang menggunakan Zoom Meeting sebagai media untuk berkomunikasi, baik itu pembelajaran, rapat perusahaan, maupun acara-acara yang dilakukan secara online. 

Zoom meeting memperoleh hasil tertinggi dalam penggunaannya, selain itu juga banyak orang yang menggunakan Google Meets, Skype, Cisco Webex, dan Go ToMeeting.

Selain itu, banyak orang juga menggunakan media sosial untuk berjualan, menyebarkan informasi, sarana berkomunikasi, dan lain-lain. Dalam penggunaan media sosial tentunya kita juga harus berhati-hati dalam menggunakannya, kita harus bisa memanfaatkanya sebaik mungkin. 

Karena banyak diluar sana yang memanfaatkan media sosial untuk menyebar hoax, penipuan, kejahatan dan kekerasan. Kita juga harus bisa menyaring informasi yang real atau hoax sebelum kita membagikan ke orang atau sharing. 

Ini juga merupakan tantangan komunikasi dalam era saat ini. Perlu kita ketahui pula, dalam menyajikan informasi harus jelas dan lengkap, serta menggunakan Bahasa yang mudah dipahami. 

Selain itu, kita juga perlu memperhatikan pesan yang ingin disampaikan bisa diterima dengan baik atau tidak kepada masyarakat. Di masa pandemi seperti ini, kita jadi dituntut untuk mengerti tentang dunia digital dan harus bisa menggunakannya dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun