Mojokerto, Minggu 14 Juli 2024 - Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Kepuhgunung Desa Warugunung, Kabupaten Pacet, Kecamatan Mojokerto oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 kelompok R-24 Sub Kelompok 10 yang berfokus pada pembuatan teknologi tepat guna alat peniris minyak pada makanan dengan menggunakan dinamo penggerak kipas angin untuk mitra UMKM Ketela merupakan inisiatif yang sangat positif dan berpotensi memberikan dampak yang signifikan. Melalui kolaborasi antara mahasiswa KKN, masyarakat lokal, dan UMKM setempat, proyek ini tidak hanya memberikan manfaat langsung dalam hal peningkatan kualitas produk, tetapi juga memberikan edukasi dan pelatihan kepada mitra UMKM dalam penggunaan teknologi tepat guna.
Dengan adanya alat peniris minyak yang menggunakan dinamo penggerak kipas angin, proses produksi minyak pada makanan di UMKM Ketela dapat menjadi lebih efisien dan efektif. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan, sehingga UMKM dapat bersaing lebih baik di pasar lokal maupun regional. Selain itu, penggunaan teknologi tepat guna juga dapat membantu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keberlanjutan usaha UMKM dalam jangka panjang.
Selain manfaat ekonomi, proyek ini juga memiliki dampak sosial yang positif. Melalui pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh mahasiswa KKN, mitra UMKM Ketela dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam mengelola usaha mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemandirian mitra UMKM, tetapi juga memperkuat jaringan kerjasama antara perguruan tinggi, masyarakat, dan dunia usaha.
Secara keseluruhan, KKN di Dusun Kepuhgunung Desa Warugunung yang berfokus pada pembuatan teknologi tepat guna alat peniris minyak pada makanan dengan menggunakan dinamo penggerak kipas angin untuk mitra UMKM Ketela merupakan contoh nyata kolaborasi yang berhasil antara perguruan tinggi, masyarakat, dan dunia usaha. Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan dapat terus mendorong pengembangan UMKM lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat konektivitas antarstakeholder dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan.
