Budaya lokal dan faktor agama turut memengaruhi cara orang merayakan Imlek di masing-masing negara. Di Indonesia, budaya Tionghoa sudah banyak berbaur dengan budaya lokal, yang sering kali mengarah pada perayaan yang lebih terbuka, lebih heboh dan penuh kebersamaan. Sebaliknya, di China Selatan, faktor kekayaan tradisi lokal yang lebih kental dengan kepercayaan dan adat setempat, sering kali lebih mengarah pada kesederhanaan dan spiritualitas.
Kesimpulan:Â
Perayaan Imlek memang memiliki berbagai bentuk dan tradisi yang berbeda-beda, tergantung pada lokasi dan budaya setempat. Di Indonesia, Imlek dikenal sangat meriah dengan persiapan yang matang, sementara di China Selatan, Â tepatnya di kota Fuzhou, meskipun tetap dihormati, perayaan Imlek terasa lebih sederhana, tenang, dan penuh kehangatan. Kedua cara ini memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Tionghoa, yang mengedepankan keluarga dan kesejahteraan di tahun yang baru.
Catatan: Penulis hanya membagikan pengalaman sendiri selama imlek di Kota Fuzhou, China. Mengenai Budaya di daerah China lainnya, ada kemungkinan besar juga berbeda dengan kota Fuzhou.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H