Mohon tunggu...
Cindy.S.Chandra
Cindy.S.Chandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Siber Asia

Saya suka membaca buku, menonton film , agak random, suka makan enak, prefer tea than coffee :)

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pentingnya Influencer yang Tepat untuk Meningkatkan Penjualan Produk Brand

25 November 2022   17:33 Diperbarui: 25 November 2022   21:20 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era teknologi dan digitalisasi yang semakin maju ini, muncul banyak inovasi baru dalam bidang pemasaran produk (barang maupun jasa). Salah satunya adalah maju pesatnya transaksi jual beli melalui online. Hal ini terjadi karena mudahnya proses transaksinya dan harga barang yang dijual online cenderung lebih murah.

Terjadinya pergeseran tren ini membuat para brand/seller melihat peluang untuk memasarkan produknya secara digital (online). Pemasaran digital (online) ini dianggap lebih murah dan efektif daripada pemasaran cara konvensional (seperti memasang iklan di TV atau radio). Dengan biaya yang relatif lebih murah iklan di digital pun bisa menjangkau lebih banyak potensial konsumen, sehingga bisa memperluas jangkauan brand awareness produk tersebut.

Tersedianya beragam bentuk pemasaran digital dan saluran medianya, Display Ads,Social Media Ads,Search Engine Marketing (SEM), blogger, dan influencer. Namun, kebiasaan populer saat ini konsumen biasanya sebelum membeli produk/barang yang diinginkan akan mencari ulasan produk dari influencer/user yang sudah mencoba produk tersebut, atau menggunakan mesin pencari di internet (Contoh: Google) atau menonton review produk dari influencer di saluran media Instagram,Tiktok,Youtube, dll untuk membantu memutuskan membeli produk/barang yang cocok.

Brand/seller menganggap Influencer adalah yang paling berpengaruh dan efektif untuk melakukan pengenalan,pemasaran, sekaligus penjualan produk (direct selling). Karena influencer tersebut terhubung langsung dengan konsumen, terutama followers/penggemarnya.

Sebelumnya, mari kita mengenal penjelasan tentang influencer terlebih dahulu. Influencer adalah orang berkarya dan bersuara dan berpengaruh di sosial media kepada audience nya.

Influencer biasanya akan mendapatkan promosi dengan endorsement. Endorsement atau endorse adalah bentuk iklan yang dilakukan oleh public figure, termasuk influencer. Tugas influencer dalam bisnis fokusnya untuk meningkatkan brand awareness dan angka penjualan sesuai dengan target yang ditentukkan oleh perusahaan yang mengajaknya bekerja sama.

Secara umum terdapat bermacam-macam jenis influencer, sebagai berikut:

1. Influencer mikro adalah influencer pemula yang followersnya sekitar 10 ribu orang atau di bawah itu.

2. Influencer Makro yang memiliki lebih dari 100 ribu followers.

3. Influencer Premium jumlah followersnya paling banyak sampai memiliki jutaan followers.

4. Selebgram (Selebritis Instagram) dan Selebtok (Selebritis Tiktok) adalah orang yang terkenal dan menggunakan media sosial 

5. Instagram dan Tiktok untuk promosi produk, karena kontennya melalui Instagram dan Tiktok.

6. YouTuber adalah content creator yang membuat dan mengunggah video ke YouTube tentang suatu informasi, termasuk informasi produk. Peran YouTuber cukup signifikan, karena banyak sekali orang yang menonton Youtube sehingga jangkauan promosinya luas.

7. Blogger seseorang yang memiliki dan mengelola sebuah blog. Biasanya memiliki basic jurnalis atau suka menulis, melakukan pembahasan review produk sesuai pengalaman pribadinya.

Para agensi/spesialis Brand/seller harus jeli dan ada strategi khusus sebelum memilih KOL (Key Opinion Leaders)/influencer yang akan diajak bekerja sama. Biasanya pemilihan influencer yang akan diajak bekerjasama oleh brand adalah dari jumlah besarnya angka followers ataupun influencer yang sedang viral. Karena diharapkan dengan followers yang besar maka pengaruh promosi akan semakin luas dan angka penjualan produk akan semakin tinggi.

Namun, pada kenyataannya tidak sebatas angka saja, besarnya followers tidak menjamin bawah masyarakat akan aware dengan produk tersebut dan penjualannya tinggi. Brand harus memilih influencer yang tepat. Lebih baik, mencari influencer yang memang cocok dan memiliki korelasi dengan brand tersebut, sehingga menjangkau segmen pasar yang tepat sehingga penjualan lebih banyak, meskipun followers influencer tersebut tidaklah bombastis.

Jadi, dengan pemilihan KOL (Key Opinion Leaders)/influencer yang tepat dapat memberikan pengaruh promosi tinggi sehingga angka penjualan produk tinggi, begitu juga sebaliknya apabila KOL (Key Opinion Leaders)/influencer tidak tepat sasaran market maka promosi tidak sampai dengan baik ke masyarakat maka angka penjualan pun tentu saja tidak tinggi.

-oleh: Cindy Selvia Chandra

(Mahasiswa Universitas Siber Asia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun