Ketika sedang menikmati wisata kuliner mungkin kita kerap kali menemukan jajanan tradisional seperti telur gulung, serabi hijau hingga singkong keju yang cita rasanya tidak perlu di ragukan lagi. Namun, tahukan Anda bahwa kegiatan usaha tersebut memiliki peran besar dalam menghadapi resesi global dan telah berkontribusi besar terhadap PDB di Indonesia.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia terutama ketika terjadi krisis, contohnya ketika pada masa Pandemi COVID-19.
UMKM merupakan bagian dari perekonomian indonesia yang mandiri dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilihat dari tiga peranan UMKM terhadap perekonomian indonesia meliputi sarana pemerataan tingkat ekonomi rakyat kecil, sarana mengentaskan kemiskinan dan sarana pemasukan devisa bagi negara.
Memiliki pengaruh yang besar bagi perekonomian negara, tapi apakah kita pernah memikirkan bagaimana kondisi kesehatan mental dari para pelaku usahanya?
Faktanya, pekerja yang terdampak oleh masalah kesehatan mental tidak hanya berasal dari para pekerja kantoran atau sektor formal saja. Namun, para pekerja informal sering kali juga mengalami keresahan akan pekerjaan dan kondisi kerja yang tidak sesuai dengan harapan. Hal tersebut menjadi penyebab dari para pekerja di sektor informal sangat rentan terhadap masalah kesehatan mental.
Bahkan di dalam artikel ilmiah yang berjudul "Out of the Shadows: A Classification of Economies by the Size and Character of Their Informal Sector", digambarkan bahwa pekerjaan di sektor informal berada pada bagian bawah dari hierarki jenis pekerjaan dengan masalah upah rendah, kondisi tidak pasti, serta lingkungan yang buruk.
Melihat fakta tersebut, sebagai seorang sarjana Psikologi, kami tergerak untuk melakukan riset sederhana dalam upaya impactful empowering society melalui sosialisasi, observasi hingga wawancara kepada para pelaku UMKM di area kawasan kuliner Pasar Lama Tangerang dalam kurun waktu 5 hari.
Day 1
Cuaca panas ekstrem dengan indeks Sinar Ultraviolet (UV)Â yang tinggi tidak menghentikan langkah kami untuk melakukan kegiatan ini.