Farley dan kawan-kawan (2017) mengungkapkan bahwa pria yang menggunakan jasa layanan prostitusi mempunyai ciri-ciri kepribadian pengidentifikasi tertentu selain kekerasan. Mayoritas dari konsumen layanan jasa prostitusi memiliki sifat narsisme yang sangat parah sehingga mereka merasa berhutang seks kepada mereka.
Fakta tersebut didukung oleh pernyataan Bonar Hutapea, psikolog dari Universitas Taruma Negara (dalam Wibisono, 2015) bahwa pria terutama yang memiliki kekuasaan menggunakan layanan jasa prostitusi dengan tujuan untuk terlihat sebagai seorang individu yang bebas berekspresi.
Mereka menggunakan PSK untuk dapat memenuhi kepuasan narsistik serta hasrat karena merasa punya kuasa yang besar dan memiliki persepsi bahwa mereka bisa mendapatkan apa pun sesuai dengan keinginannya, termasuk layanan jasa prostitusi open booking out (BO).
Skripsi saya yang berjudul "Prediksi Niat Menggunakan Jasa Open Booking Out (BO) dalam Hubungan Romantis berdasarkan Narsisisme, Seksualitas Positif, Sikap terhadap Kenikmatan Seksual dan Kapasitas Relasional" juga memiliki salah satu hasil yang menjelaskan bahwa narsisisme memiliki daya prediksi positif dan signifikan terhadap niat menggunakan jasa open booking out (BO) dalam hubungan romantis.
Hasil tersebut sesuai dengan salah satu hipotesis yang saya ajukan dalam skripsi yang dimana narsisisme memiliki daya prediksi positif dan signifikan terhadap niat menggunakan jasa open booking out (BO) dalam hubungan romantis. Hasil tersebut memiliki artian bahwa semakin tinggi tingkat narsisisme maka semakin tinggi pula niat menggunakan jasa open booking out (BO) dalam hubungan romantis.
Dari fakta tersebut saya sangat berharap seluruh individu yang telah terikat dalam sebuah hubungan romantis dapat perduli dan peka terhadap kondisi psikologis antara satu dengan yang lain. Jika terdapat ciri-ciri yang mengarahkan pada narsisisme, segera konsultasikan kepada psikolog dan tidak melakukan self-diagnose mental illness pada pasangan ataupun kepada diri sendiri.
Selain itu, prevensi penggunaan jasa open booking out (BO) dalam hubungan romantis begitu mendesak untuk dapat dirancang agar tidak ada perempuan-perempuan yang kembali menjadi korban atas fenomena ini.
Banyak dari perempuan merespons fenomena ini dengan mengatakan, "lalu laki-laki mana yang dapat ku percaya?" Kalian hanya perlu percaya pada diri kalian sendiri.
Referensi
- Farley, M., Golding, J. M., Matthews, E. S., Malamuth, N. M., & Jarrett, L. (2017). Comparing sex buyers with men who do not buy sex: New data on prostitution and trafficking. Journal of interpersonal violence, 32(23), 3601-3625.
- Wibisono, G. (2015, May 14). Pejabat Sewa PSK karena Ingin Narsis. Retrieved from megapolitan.okezone.com: https://megapolitan.okezone.com/read/2015/05/14/338/1149612/pejabat-sewa-psk-karena-ingin-narsis
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI