Terlepas dari pelaku ghosting yang memiliki coping strategy berupa avoidant. Lantas bagaimana kondisi psikologis korban yang menerima ghosting tersebut?
Meski belum banyak penelitian mengani dampak dari fenomena ghosting, para psikolog telah lama meneliti masalah serupa seperti pengucilan atau penolakan sosial melalui perlakuan diam. Pengucilan memiliki konsekuensi negatif bagi orang yang ditolak, dan penelitian menunjukkan penolakan tersebut memicu jalur yang sama di otak seperti rasa sakit fisik yang sebenarnya.
Mungkin inilah sebabnya, seperti yang ditemukan oleh penelitian bahwa ghosting merupakan cara paling menyakitkan untuk mengakhiri hubungan dengan seseorang dan jauh lebih menyakitkan dibandingkan dicampakkan melalui konfrontasi langsung.
Sakit, kecewa, marah? Sudah pasti! Namun percayalah bahwa orang baik akan bertemu dengan orang baik pula dan begitupun sebaliknya. Tuhan mematahkan hatimu sebelum ia mematahkannya lebih banyak lagi.
"For many people ghosting can result in feelings of being disrespected, used and disposable. If you have known the person beyond more than a few dates then it can be even more traumatic. When someone we love and trust disengages from us it feels like a very deep betrayal."
REFERENSI
- Boyes, A. (2013, May 5). Avoidance Coping. Retrieved from psychologytoday.com
- Boyes, A. (2013, March 5). Why Avoidance Coping is the Most Important Factor in Anxiety. Retrieved from psychologytoday.com
- Cherry, K. (2020, June 3). The 5 Levels of Maslow's Hierarchy of Needs. Retrieved from verywellmind.com
- Gholipour, B. (2019, February 2). Why Do People Ghost? Retrieved from livescience.com
- Lucas, A. (2016, August 1). The Act of Ghosting, And Why It's Ridiculous. Retrieved from blog.gladgirl.com
- McQuillan, S. (2020, February 1). Ghosting: What It Is, Why It Hurts, and What You Can Do About It. Retrieved from psycom.net
- Soeiro, L. (2019, February 25). 7 Essential Psychological Truths About Ghosting. Retrieved from psychologytoday.com
- Vilhauer, J. (2015, November 27). Why Ghosting Hurts So Much. Retrieved from psychologytoday.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H