Jadi, buat kalian yang belum kebablasan menggunakan gawai, maka permasalahan-permasalahan sosial seperti yang terjadi di dalam sebuah hubungan romantis , salah satunya pasti akan dapat terhindarkan ataupun terselesaikan dengan baik.
Kalian mungkin tidak kebablasan, namun apa jadinya jika kalian merasa bahwa pasangan kalian yang kebablasan dalam menggunakan gawai canggihnya? Apa yang akan kalian lakukan selanjutnya?
Walaupun sudah tak lagi benar-benar 100% melakukan karantina mandiri di rumah, pastinya masih banyak di antara kita yang tetap melangsungkan segala tugas perkuliahan ataupun pekerjaan kantor melalui layar gawai ataupun laptop dengan ditemani secangkir kopi hangat. Karena kita menyadari bahwa Covid-19 ini belum benar-benar musnah dan bahayanya masih terus mengintai.
Dengan beralasankan banyaknya tugas, mungkin dapat menjadi sebuah alasan cemerlang yang dapat digunakan "mereka" untuk mengelabui pasangan romantisnya.Â
Nama kontak Santi ditulis Santo, Rini ditulis Rian, mereka tersenyum karena meme kocak ataupun sebuah pesan teks yang menggodanya, kita mungkin tak pernah tahu itu secara pasti.
Namun, jika ia sudah menunjukkan ciri-ciri yang mencurigakan serta benar-benar begitu asiknya dengan gawai sampai-sampai tak menghargai kalian yang berada di hadapannya saat itu, bisa jadi ia kebablasan seperti apa yang telah diungkapan oleh Mbak Citra sebelumnya. Jika kalian sudah betul-betul merasakan itu, "selingkuh online" dapat diwaspadai.
selingkuh online" itu apa sih sesungguhnya?Â
Kira-kira "Dalam artikel ilmiahnya yang berjudul "Tolerance for Emotional Internet Infidelity and Its Correlate with Relationship Flourishing", Octaviana dan Abraham menjelaskan bahwa definisi "selingkuh online" yang dimaksudkannya dalam artikel ialah sebuah bentuk perselingkuhan yang terjadi di dunia maya.Â
Di mana individu (yang berselingkuh) memiliki hubungan non-seksual dengan orang lain yang bukan pasangannya dan ada kedekatan emosional antara pihak yang terlibat serta adanya unsur kerahasiaan atau ada yang disembunyi-sembunyikan dari pasangan romantisnya.
Bagi mereka yang berselingkuh, mungkin mereka beranggapan bahwa perselingkuhan sangat mengasyikkan dan menggoda, memberikan sensasi pembaruan, peremajaan, kepuasan serta kesenangan baik secara fisik maupun mental. Namun apakah mereka telah berpikir beberapa langkah ke depan bahwa "selingkuh online" ini dapat menimbulkan beberapa akibat, antara lain adalah sebagai berikut:
Pertama, kehilangan kepercayaan dalam hubungan yang berpasangan, perasaan dikhianati, dan traumatic episodes ketika dia terlibat dalam aktivitas online (terutama jika pasangannya menyangkal atau berbohong ketika perselingkuhannya diketahui).