Dalam ilmu psikologi sendiri imitasi diartikan sebagai sebuah tindakan yang dirangsang oleh persepsi yang pada hakikatnya melibatkan peran model, seperti idol Korea yang mengarahkan perhatian dan respons peniru.
3. Koreografi yang powerful
Ketika menonton berbagai music video dari para idol, K-Popers selalu disuguhkan oleh bagian dance yang menjadi ciri khas dari setiap girlgroup dan boygroup asal Negeri Gingseng tersebut.
Koreografi energik yang dirancang sedemikiran rupa dibawakan oleh para idol dengan begitu apik dan kompak sehingga begitu enak untuk dipandang kedua bola mata.
Hal tersebut bahkan membuat saya seringkali menonton video yang menampilkan dance practice nya walaupun saya sama sekali tak ahli dalam menari.
Ternyata, dibalik sebuah dance atau tarian  menyimpan sebuah fakta yang mengejutkan bahwa seorang dancer menampilkan sinkronisasi theta ditingkatkan (4-8 Hz) ketika menonton video dance.
Penelitian mengungkapkan bahwa gelombang otak theta berhubungan dengan sinkronisasi area otak yang lebih dalam (seperti hippocampus, ganglia basal, dan otak kecil) dengan korteks serebral.
4. Easy listening
Tak dapat dipungkiri, alunan dan ritme yang telah disuguhkan oleh berbagai lagu di industri musik Negeri Gingseng begitu enak dan ringan untuk didengarkan.
Mungkin banyak dari para pembaca yang bukan merupakan seorang K-Popers, tetapi beranikah kalian untuk jujur?
Jujur bahwa kalian pernah terngiang-ngiang atau bahkan menyanyikan lirik "oppa Gangnam Style" dan diulang-ulang untuk beberapa kali.