Mohon tunggu...
Cindy Carneta
Cindy Carneta Mohon Tunggu... Lainnya - Sarjana Psikologi

Saya merupakan seorang Sarjana Psikologi dari Universitas Bina Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perspektif Psikologi di Balik Hebohnya "Oplas Challenge" hingga Fakta-fakta Menariknya

31 Mei 2020   17:13 Diperbarui: 13 April 2022   12:48 2069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi permasalahan psikologis (dok: sains.kompas.com)

Sebuah penelitian besar ditemukan. Setidaknya pada usia yang lebih muda, pasien operasi plastik adalah kelompok yang lebih bermasalah dan prosedur ini tidak dapat membantu. 

Penelitian ini penting karena telah diikuti lebih dari 1.500 gadis remaja selama 13 tahun, dan para peneliti tidak tahu siapa yang benar-benar akan menjalani operasi pada waktu itu. 78 anak perempuan yang melakukannya lebih cenderung cemas atau depresi dan mengalami peningkatan yang lebih besar dalam gejala-gejala tersebut selama periode tersebut dibandingkan yang bukan pasien. 

"Saya pikir ini adalah salah satu studi terbaik di luar sana," ujar Viren Swami, seorang ahli body image dan seorang psikolog di University of Westminster, London. "Dan temuan mereka tampaknya cukup jelas: mereka yang memilih untuk menjalani operasi plastik cenderung memiliki sejarah kesehatan mental yang buruk pada awalnya, tetapi memiliki operasi kosmetik tidak menghasilkan hasil yang positif."

Gambar poster BTS love yourself. (dok: kpopfonts.com)
Gambar poster BTS love yourself. (dok: kpopfonts.com)
Untuk mengakhiri artikel pada kali ini, saya hanya ingin mengatakan bahwa kalian semua itu menawan. Menawan tak selalu harus berpatokan pada penampilan semata. 

Jadilah sebagaimana diri kalian sesungguhnya. Tak perlu mengikuti atau mendengarkan perkataan orang yang dapat menggoyahkan.

Referensi:

  1. Castle, D. J., Honigman, R. J., & Phillips, K. A. (2002). Does Cosmetic Surgery Improve Psychosocial Wellbeing? The Medical journal of Australia, 176(12), 601-604.
  2. Ehrenfeld, T. (2015, July 15). Will Plastic Surgery Make You Feel Better? Retrieved from psychologytoday.com
  3. Maharani, A. (2020, May 29). Lagi Tren, Apakah Oplas Challenge Cuma Keisengan Saja? Retrieved from klikdokter.com 
  4. Nurrachmah, D. (2020, May 30). Kata Psikolog Soal Oplas Challenge yang Bisa Bikin Orang Nggak Pede. Retrieved from insertlive.com
  5. Stephanie, C. (2020, May 27). Begini Cara Membuat Foto "Oplas Challenge" dengan Aplikasi FaceApp. Retrieved from tekno.kompas.com 
  6. Von Soest, T., Kvalem, I., & Wichstrom, L. (2012). Predictors of cosmetic surgery and its effects on psychological factors and mental health: A population-based follow-up study among Norwegian females. Psychological Medicine, 42(3), 617-626. doi:10.1017/S0033291711001267
  7. Yuniar, S. (n.d.). Mengatasi Insecure Pada Diri Sendiri. Retrieved from blog.javan.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun