Di era digital yang perkembangannya sangat pesat, kreativitas manusia menjadi sangat diperlukan, terutama di bidang desain grafis bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Pendidikan tersebut penting untuk dilakukan sebagai bentuk persiapan menghadapi tantangan di masa depan. Melalui pendidikan dasar desain grafis, siswa dapat mengembangkan ide kreatifnya di bidang seni budaya namun tetap beradaptasi dengan zaman.
Desain grafis merupakan gabungan antara seni dan teknologi yang umumnya digunakan untuk menciptakan sebuah karya. Semakin pesat perkembangan teknologi dan internet, maka keterampilan desain grafis menjadi sangat relevan pula. Banyak metode belajar yang kini menggunakan desain grafis untuk menciptakan konten visual yang menarik, efektif dan efisien.
Dalam hal ini, pendidikan desain grafis perlu diintegrasikan pada kurikulum SMA untuk mengenalkan kepada siswa tentang dasar-dasar desain grafis, perangkat lunak yang digunakan dalam industri kreatif, dan bagaimana cara menguasai alat-alat yang menunjang proses desain grafis baik di dunia kerja maupun ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Di Indonesia, beberapa SMA telah mulai mengadopsi kurikulum desain grafis, menyadari pentingnya pendidikan ini bagi pengembangan siswa. Pihak sekolah berusaha menyediakan fasilitas yang memadai dan guru-guru yang terlibat dalam pengajaran desain grafis pun turut meningkatkan kemampuan mereka dengan mengikuti pelatihan dan workshop agar dapat memberikan pendidikan terbaik bagi siswa.
Namun pada kenyataannya, masih banyak tantangan yang menjadi pertimbangan setiap sekolah dan pihak terkait untuk mengadopsi desain grafis ke dalam pendidikan, seperti keterbatasan fasilitas dan sumber daya. Oleh karena itu, kerjasama antara pemerintah, sekolah, dan industri sangat diperlukan untuk mengembangkan program pendidikan desain grafis yang efektif dan merata.
Guru Seni Budaya Madrasah Aliyah Negeri 1 Bekasi (MAN 1 Bekasi), Boy sandi menyatakan bahwa pendidikan desain grafis perlu bahkan wajib dilakukan dalam pendidikan khususnya bagi siswa kelas 12 SMA. Menurutnya apapun yang berhubungan dengan perkembangan teknologi sudah pasti penting, namun terdapat banyak faktor yang perlu dipertimbangkan untuk melakukan digitalisasi tersebut. “Tapi tantangannya adalah pembiasaan penggunaan teknologi dalam pembelajaran seni bagi siswa, serta kurangnya fasilitas yang menunjang dari pihak sekolah,” ungkapnya, Rabu (17/7).
Senada dengan Boy Sandi, Ahmad Naufal Aqila ketua Jurnalistik MAN 1 Bekasi (JMC) juga mengungkapkan “Semakin modernnya zaman, pasti memerlukan media digital untuk menciptakan sebuah karya yang membuat orang tertarik ketika membacanya. Namun tidak semua sekolah memiliki peralatan yang cukup untuk mendesain, dan tidak semua murid suka desain, akan tetapi jika perlahan lahan diasah skil nya, bisa jadi mata pelajaran ini difavoritkan dan tidak membosankan,” tutur Aqil, Jum’at (19/7).
Maka dalam menghadapi era digital yang dinamis, pendidikan desain grafis di SMA merupakan investasi penting bagi masa depan siswa. Dengan mengasah kreativitas dan keterampilan teknis mereka sejak dini, siswa akan lebih siap menghadapi dunia kerja yang semakin menuntut kemampuan kreatif dan adaptif.
Penulis: Cindy Seviona Azahra, Mahasiswi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H