Mohon tunggu...
Cindyasthi Wardhani
Cindyasthi Wardhani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wanita

Bio

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bengawan Solo Penopang Kehidupan Bukan Tempat Sampah

7 Juli 2020   11:47 Diperbarui: 7 Juli 2020   11:58 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
semarang.bisnis.com

Perairan adalah salah satu wilayah terluas yang ada di bumi. Sungai adalah salah satu wilayah perairan yang banyak dijumpai dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Bengawan solo adalah salah satu sungai terpanjang yang ada di Pulau Jawa dengan Panjang sekitar 600 km, melintasi dua Provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan luas daerah pengaliran 16.000 km2 (Direktur Jenderal Pengairan Pekerjaan Umum, 1997). 

Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terbesar di Pulau Jawa, dan mengalirkan air dari daerah aliran sungai (DAS) seluas 16,100 km2, mulai dari Pegunungan Sewu di sebelah barat-selatan Surakarta, ke laut Jawa di utara Surabaya melalui alur sepanjang 600 km. 

Dari beberapa daerah yang dilewati oleh Bengawan Solo, Bengawan Solo mempunyai peran penting bagi pertanian, perikanan, pariwisata, perkebunan, masyarakat, dan kehidupan organisme air. Waduk dan bendungan lainnya dibangun untuk kepentingan irigasi ke lahan pertanian, penanggulangan banjir, pembangkit tenaga listrik, sumber air minum, perikanan, dan pariwisata. 

Bengawan Solo telah banyak di modifiaksi penggunaanya oleh masyarakat karena kepadatan penduduk yang ada. Beberapa tipe modifikasi yang mempengaruhi bentuk keaslian Bengawan Solo antara lain berupa waduk, bendungan, sodetan, dan penimbunan rawa. Beberapa bentuk bendungan besar yang ada di sepanjang Bengawan Solo antara lain di Colo (Sukoharjo), Karang Nongko (Ngawi), Bojonegoro, Babat (Tuban), dan Sembayat (Lamongan). 

Beberapa waduk yang di aliran daerah Sungai Bengawan Solo antara lain Waduk Gajah Mungkur (Wonogiri), Waduk Botok (Sragen), Waduk Gebyar (Sragen), dan bentuk sodetan (floodway) di Jabung (Tuban) (Utomo A. D., Dkk, 2010). Pada tahun ke tahun pemanfaatan bengawan solo menjadi meningkat apalagi adanya banyak industri yang membuang limbahnya ke sungai dan beberapa masyrakat nakal yang membuang limbah ke sungai yang membuat kini sungai bengawan solo menagalami pencemaran

Sumber bahan pencemar pada bengawan solo diduga karena limbah industri maupun perumahan yang di buang tanpa diolah terlebih dahulu sehingga bahan toksik yang ada lam kelamaan mencemari lingkungan dan berakibat buruk baik pada organisme didalamnya maupun manusia di sekitarnya (Wibowo,2014).

Sumber pencemaran diduga dari pabrik ayam, alkohol, babi dan tahu hal ini karena di beberapa daerah ditemukan bukti yang konkrit berdasarkan penelitian sampel pada peternak babi dan ayam potong didesa Ngringo tidak ada tempat pengolahan limbah sedengkan posisi peternakannya berada di bibir sungai jadi limbah yang dihasilkan dibuang langsung ke badan sungai, ironis bagaimana bisa peternakan itu diberi ijin bila tidak ada tempat pengolahan limbah. 

Bahkan tim riset Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) juga mendapati lebih dari 1.500 popok dibuang di bawah Jembatan Gawan, Sragen (Tirto.id) bahkan masyarakat membuang sampah ke sungai dari pada harus membuang sampah ke TPA lewat penyalur karena bagi mereka mengeluarkan uang untuk membuang sampah sangat berat sehingga memilih membuangnya ke badan sungai dan tanpa sadar mereka mulai mencemari badan sungai dan itu dilakukan sebagai kebiasaan dimana kebiasaan sangat sulit diubah. 

Air dari bengawan solo ini juga dimanfaatkan oleh PDAM sebagai bahan air minum namun pada akhir februari 2020 air telah tercampur dengan alkohol, Pencemaran limbah etanol itu dari anak sungai. Di Sukoharjo, ada dua kecamatan yang membuat alkohol tapi tidak ada pengolahan limbahnya. Ada 200 pengolah alkohol yang hasil limbahnya dibuang ke irigasi, masuk ke sungai, dan berakhir di bengawan solo. Pencemaran Logam dan Non logam juga ada dalam Bengawan solo dan itu juga diakibatkan oleh aktivitas manusia dan berdampak kembali ke manusia maupun organisme air didalamnya.

            Distribusinya limbah pada bengawan solo adalah :

  • Limbah yang dibuang masuk ke badan air
  • Lama-lama limbah akan terakumulasi dan menyebabkan kerusakan ekosistem, air berbau, air berubah warna dan akan menyebabkan kematian organisme air

Organisme air yang terkontaminasi dikonsumsi manusia sehingga bisa menyebabkan keracunan, atau air yang pada Bengawan Solo digunakan untuk aktivitas sehingga akan menyebakan kerugian ke manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun