Mohon tunggu...
Cindy Aritonang
Cindy Aritonang Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya yaitu berrmain voli

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makanan Khas Kabupaten Dairi Sumatera Utara

9 September 2024   09:04 Diperbarui: 9 September 2024   09:22 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari yang diketahui bahwa Kabupaten Dairi dikenal sebagai merupakan salah satu kabupaten yang melewati Danau Toba dan terkenal dengan keindahan alam dan lukisan alamnya yang bagus dan sejuk jika di pagi harinya. Dan yang membuat Kabupaten Dairi ini dikenal yaitu dengan makanannya juga yaitu dengan berbagai macam jenis makanan yang dapat dijual atau dicicipi sebagai sampelnya. 

Makanan yang pernah dijual di Kabupaten Dairi dengan ketertarikan jenis makanan tersebut yaitu mie gomak, durian sidikalang, naniura dan ombus-ombus. Dari nama-nama makanan yang diatas memiliki bahan-bahan yang berbeda dan cara memasak yang berbeda juga tentunya yaitu diantaranya:

Yang pertama yaitu Mie Gomak. Memasak mie gomak dengan resep bumbu yang dibuat secara alami tanpa ada campuran bahan yang sudah diawetkan atau sudah dijadikan bumbu praktis yaitu: 1 bungkus mie lidi, 10 cabai merah atau cabai rawit, 6 butir bawang merah, 3 siung bawang putih, 2 batang bawang batak, 1/5 ruas kunyit, 1/5 ruas jahe, andaliman secukupnya, 1/4 ruas lengkuas, 3 batang serai, 2 lembar daun salam, 2 lembar daun jeruk, santan secukupnya dan 4 buah labu siam. 

Setelah ada bahan dan tentunya ada cara pembuatannya yaitu 1. Rebus mie lidi kurang lebih sekitar  15 menit setelah matang angkat dan tiriskan. 

2. Haluskan cabai, bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas dan andaliman. 

3. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan hingga wangi setelah itu masukkan daun salam, daun jeruk, serai, tambahkan labu siam yang sudah diiris dan tambahkan air sedikit  aduk hingga rata.

 4. Sesudah labu siam matang masukkan garam dan merica, tambahkan santan secukupnya aduk sampai rata. 

5. Koreksi rasa sudah pas dilidah atau belum, sebelum diangkat masukkan daun bawang batak kedalamnya dan setelah itu angkat masukkan kedalam panci yang sudah disediakan. 

6. Letakkan mie lidi di piring dan tuang kuahnya secukupnya. Sajikan bersama telur yang sudah direbus.

Yang kedua yaitu Durian Sidikalang. Buah durian kita tidak asing lagi dengan buah yang satu ini tetapi buah Durian Sidikalang ini mmepunyai rasa dan aroma yang unik. Rasa buahnya manis dan aroma harum buahnya menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pecinta buah durian. Warna daging buahnya bervariasi, ada yang berwarna putih, kuning dan oranye serta buah ini dilengkapi dengan adanya kandungan kalori, vitamin, lemak dan protein. 

Juga bentuk dari buah durian ini berbeda-beda tentunya ada yang bentuk oval, elliptic, globose, ovoid, oblong, dan oblate dan juga ada biji dengan bentuk yang berbeda juga yaitu dengan bentuk ellipsoid dan obovoid. Buah Durian ini biasanya diinpor keluar kota untuk dijual dan bisa dicicipi oleh konsumen yang belum pernah memakan durian sidikalang ini.

Yang ketiga yaitu naniura. Naniura merupakan salah satu makanan tradisional Batak Toba dengan prinsip yang digunakan yaitu dengan perendaman antara ikan dan asam jungga yang dilakukan hingga daging ikan lunak seperti daging ikan yang dimasak dan dapat dikonsumsi semua kalangan baik dari kecil hingga dewasa. Ikan naniura sering ditemui pada acara Batak Toba seperti acara pernikan, memasuki rumah, atau acara syukuran di rumah ibadah. Naniura ini dapat langsung dikonsumsi atau dengan menggunakan makanan lainnya seperti nasi. Dan bahan-bahan yang digunakan dalam membuat naniura adalah 1 kg Ikan Mas, 400 gram andaliman , 20 cabai merah, 2 buah rias, 5 buah jeruk tejungga (jeruk Batak), 8 butir bawang merah, 5 siung bawang putih, 5cm kunyit, 5cm lengkuas dan 10 butir kemiri. 

Cara memasaknya yaitu 

1. Ikan Mas yang masih segar difillet (diambil dagingnya, tulang atau duri dan kulitnya disisihkan) 

2. Daging ikan yang sudah difillet kemudian dipotong dice. 

3. Kemiri disangrai hingga berwarna kecoklatan. 

4. Bawang merah, bawang putih, lengkuas dan kunyit ditumis hingga keluar aroma harum. 

5. Rias dikukus sampai agak layu dan keluar aromanya. 

6. Semua bumbu dihaluskan bersama dengan andaliman dan cabai merah dan tambahkan garam yang secukupnya. 

7. Campurkan ikan yang sudah dipotong dengan bumbu yang sudah dihaluskan. Tambahkan air dengan perasan dari air jeruk Jungga. 

8. Diamkan selama 4 sampai 6 jam dalam pendingin. 9. Setelah waktu yang ditentukan sudah habis maka hidangkan di pieing tempat naniura yang siap dikonsumsi.

Yang keempat yaitu ombus-ombus. Ombus-ombus merupakan kue yang terbuat campuran dari tepung beras dan kelapa parut yang diberi isian gula merah didalamnya. Makanan ini disebut dengan ombus-ombus karena biasanya dimakan atau disajikan dalam keadaan panas dan itu berarti makan ombus-ombus ini perlu ditiup-tiup terlebih dulu sebelum dimakan. 

Makanan ini akan lebih enak dimakan jika dicampur dengan tek manis atau kopi yang masih panas. 

Ombus-ombus dibuat dari bahan tepung beras pilihan, yang dicampur dengan gula putih serta diaduk dengan kelapa parut dan sebagian lagi menggunakan gula merah kemudian dibungkus dengan daun pisang lantas dikukus layaknya seperti membuat panganan dari tepung beras lainnya. 

Adapun tepung beras yang digunakan adalah tepung pilihan dan tidak bisa sembarang, sedangkan kelapa harus diparut dengan tangan (secara manual) karena jika menggunakan parutan mesin, patinya akan hilang, serta daun pisang pembungkus yang digunakan juga tidak sembarangan yaitu jenis ‘ucim’ (pucuk teratas daun) karena sangat berpengaruh terhadap rasa ombus-ombus. 

Ombus-ombus tersebut menjadi khas dikarenakan salah satu sisi pelipatan daun menjadi empat persegi, dan ini disusun dengan rapat pada kantongan tandan, dan biasanya disimpan tempat kukusan supaya tetap hangat jika ingin memakan ombus-ombus.

Semua makanan diatas adalah makanan yang sangat enak dan menari perhatian orang-orang untuk dinikmati apalagi dengan rasa yang belum dirasai pasti akan langsung tertarik dengan makanannya langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun