Sedang stres? Jangan buru-buru menyantap cheesecake jika tujuan Anda addalah untuk merasa lebih baik. Studi mengungkap, kekuatan menenangkan dari makanan mungkin terlalu dilebih-lebihkan.
Studi yang diterbitkan di jurnal Health Psychology tersebut didanai oleh NASA dengan tujuan meningkatkan mood para astronot saat berada di luar angkasa. Karena tugas yang penuh tekanan dan kualitas makanan yang jelek, berat badan astronot cenderung turun.
Karena itu, Traci Mann, profesor psikologi dan peneliti utama studi, ingin tahu apakah memberikan comfort food kepada astronot bisa meningkatkan suasana hati mereka. Temuan ini bisa membantu astronot melewati perjalanan panjang ke Planet Mars.
Di dalam studi tersebut, 100 partisipan diminta menyebutkan tiga makanan yang membuat mereka merasa lebih baik jika sedang sedih atau kesal. Partisipan juga diminta menyebutkan makanan yang mereka suka tapi tidak akan mempengaruhi mood mereka.
Kemudian, untuk memicu perasaan marah, sedih, dan cemas, tim peneliti menunjukan adegan-adegan dari film-film seperti Sophie's Choice, Armageddon, dan The Hurt Locker. Setelah menonton, partisipan melaporkan bahwa mereka merasa tertekan.
Setelah itu, sebagian partisipan diberi makanan yang telah mereka sebutkan sebagai comfort food pilihan mereka. Sebagian lagi diberikan makanan lain. Sisanya tidak diberi makanan.
Beberapa menit sesudahnya, partisipan kembali diminta mengisi kuesioner untuk mengukur mood mereka. Pada umunya, semua merasa lebih baik, tapi tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok yang menyantap comfort food, makanan lain, dan yang tidak makan sama sekali.
Studi tersebut menyimpulkan, meski makanan tertentu bisa membuat mood kita lebih baik, dampaknya hanyalah sementara yang harus kita waspadai adalah dampak jangka panjang dari mengonsumsi makanan tinggi kalori tersebut bagi tubuh. Jadi, makan coklat saat sedih boleh saja, tapi jangan berlebihan, ya.
Â
