Covid-19 (Coronavirus Disease of 2019) merupakan virus yang menjadi perbincangan dunia saat ini. Virus ini telah dinyatakan sebagai Darurat Kesehatan Global oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada tanggal 30 Januari 2020.
Di Indonesia sendiri Covid-19 telah menyebar sejak tanggal 2 Maret 2020. Banyak dampak yang ditimbulkan akibat Covid-19 ini, salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan. Lalu apa pengaruhnya dalam bidang pendidikan?
Dengan adanya Covid-19 pembelajaran yang biasanya dilakukan secara luring berubah menjadi pembelajaran daring. Pembelajaran ini tidak bergantung pada tempat dan waktu karena bisa dilaksanakan dimana pun dan kapan pun, namun pembelajaran ini bergantung pada alat pendukung yang digunakan.
Sebenarnya pembelajaran daring bukanlah suatu hal yang asing karena sebelum adanya Covid-19 pembelajaran ini sudah ada, tetapi semenjak adanya Covid-19 membuat pembelajaran di Indonesia harus beralih sepenuhnya menjadi pembelajaran daring. Hal tersebut harus dilakukan sebagai bentuk upaya pemerintah untuk menekan tingginya angka kasus Covid-19 dan salah satu alternatif agar proses pembelajaran tetap dapat berlangsung.
Jika dilihat dari sudut pandang mahasiswa, selain merasakan kecemasan dalam menyikapi penyebaran kasus Covid-19, para mahasiswa juga bertambah tekanannya dengan adanya perkuliahan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan yang mereka bayangkan. Mahasiswa diharuskan mempersiapkan semua hal dengan baik dikarenakan singkatnya waktu yang disediakan, tugas yang jumlahnya banyak, jumlah kuota internet yang dimiliki, dan yang paling tidak dapat diprediksikan yaitu masalah jaringan internet yang tidak pasti.Â
Tentunya hal tersebut mengakibatkan stres hingga depresi sehingga dapat memengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Apa itu kesehatan mental?
Kesehatan mental adalah adanya fungsi-fungsi jiwa yang harmonis, mampu menghadapi permasalahan, serta merasakan hal positif dari kebahagiaan dan kemampuan dirinya (Daradjat, 1988). Kesehatan mental mencakup kesehatan seluruh aspek perkembangan seseorang, baik fisik maupun psikis.
Perasaan jenuh, kesal, takut/cemas, hingga bingung yang cenderung dirasakan oleh mahasiswa akan berpengaruh terhadap kesehatan mental. Walaupun sebenarnya pembelajaran daring merupakan langkah yang tepat untuk mencegah penyebaran dari Covid-19, namun itu tidak sepenuhnya dapat memberikan dampak yang positif bagi kesehatan mental mahasiswa.Â
Sebagian besar mahasiswa justru cenderung lebih dominan mendapatkan dampak negatifnya, diantaranya yaitu adanya kendala jaringan, praktikum yang dilakukan secara daring lebih sulit, terlambat dalam memperoleh informasi, banyak tugas yang diberikan dosen, lebih sulit dalam memahami materi, serta sistem belajar di perguruan tinggi yang belum dipahami.