Mohon tunggu...
cindy sutrisno putri
cindy sutrisno putri Mohon Tunggu... Lainnya - random writting

you don't find the happy life. you made it

Selanjutnya

Tutup

Love

Komunikasi dan Saling Mengerti adalah Kunci Suatu Hubungan

26 April 2021   22:50 Diperbarui: 26 April 2021   23:26 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(source : finfeed.com)

Dalam menjalin suatu hubungan tentunya kita pasti akan mengalami banyak hal yang tidak terduga dan mungkin menjadi sebuah pelajaran baru bagi saya dan anda. Dalam menjalin hubungan tentunya kita dipaksa oleh keadaan untuk lebih dewasa dalam menghadapi masalah yang mungkin akan kita temui dimasa depan. Sebelum melangkah ke jenjang pernikahan tentunya seseorang harus lebih dulu mengenal pasangannya, biasanya tahap pengenalan ini disebut dengan berpacaran. Pada tahap ini seseorang diharapkan bisa mengenal pasangannya dengan baik, mulai dari sifat, karakternya dan apa tujuan dari hubungan tersebut. Saya yakin banyak orang yang sudah berhasil menjalin hubungan dengan baik pada saat berpacaran. Namun, manusia sejatinya bisa berubah kapan saja sehingga kita harus bisa memahami pasangan kita dalam hal ini.

Saya telah mengalami siklus perubahan ini dengan pasangan saya, sudah lama dalam menjalin hubungan ketika masih berpacaran saya sudah melihat perubahan yang terjadi pada pasangan saya. Satu persatu mulai terlihat, yang awalnya kami merasa pasangan yang “paling serasi didunia” karena banyak kesamaan dan jarang sekali menemui konflik, sekarang sudah merasa tidak cocok karena perbedaan dari kami sudah semakin terlihat. Rasanya setiap kali kami berselisih rasanya sangat ingin mengakhiri hubungan kami. Namun, suatu ketika saya merasa sudah cukup lelah dengan keadaan yang tidak kunjung membaik akhirnya saya dan pasangan memutuskan untuk membicarakan kelanjutan dari hubungan yang baru menginjak 2 tahun lamanya. Setelah kami mengomunikasikan, kami setuju untuk saling berintropeksi dan tidak saling berhubungan untuk sementara waktu. Kemudian setelah menemukan titik terang kami kembali berkomunikasi dan sepakat untuk mencoba memulai lagi dan belajar untuk mengerti satu sama lain.

Semakin lama kami belajar dari hubungan kami sebelumnya, saya menegaskan ke pasangan saya bahwa dalam suatu hubungan sebenarnya tidak harus sama. Artinya, kita bisa memiliki hobby yang berbeda, apapun yang berbeda itu bukan masalah asalkan perasaan yang kita miliki masih tetap sama. Setelah mulai beradaptasi saya dan pasangan memutuskan untuk satu langkah lagi ke jenjang yang lebih serius, akhirnya kita berkomitmen dan menyusun rencana kedepan seperti membicarakan pekerjaan, mengenai tabungan hingga tempat tinggal kami kelak. Sebelum itu mungkin ada beberapa pasangan yang sudah lulus ke tahap ini namun, banyak kasus di Indonesia yang sering terjadi adalah agama bisa menjadi alasan untuk suatu hubungan yang tidak bisa berakhir dalam pernikahan, dan memang benar saya dan pasangan juga berbeda keyakinan. Saya berkeyakinan Kristen dan dia Buddha, memang berat untuk menentukan agama karena hal ini cukup sensitive.

Kami juga memikirkan perasaan orangtua kami masing-masing apabila ada yang berpindah keyakinan. Namun, pada akhirnya pasangan saya berkata jika dia mau ikut saya ke gereja. Singkat cerita, pasangan saya memberitahukan semua ke orangtuanya dan tidak disangka bahwa orangtuanya mendukungnya. Kembali pada awal topic tadi bahwa suatu hubungan itu dijalani oleh dua orang yang sama-sama hidup. Artinya punya jiwa dan kehidupan sendiri. Masing-masing memiliki hak dan kebebasan yang sama sehingga kunci dari suatu hubungan adalah komunikasi. Apapun masalah yang sedang kita hadapi, apapun yang tidak kita sukai dari pasangan saat itu komunikasikan dan carilah jalan keluarnya sehingga hubungan bisa berjalan dengan baik. Belajarlah menjadi dewasa, saya sebagai wanita tidak melulu mau dimengerti, saya juga belajar untuk mengerti pasangan saya contohnya, ketika dia sudah berjanji untuk menemani saya belanja namun mendadak ada pekerjaan kita harus bersikap toleransi, harus mengutamakan mana yang harus didahulukan karena belanja masih bisa dilakukan esok hari. Intinya jangan mempersulit dan membesarkan suatu hal yang sebenarnya tidak perlu dibesarkan karena hal itu bisa menjadi boomerang dalam suatu hubungan. Belajar untuk saling mengendalikan emosi dan berikan kepercayaan pada pasangan biarkan dia bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan. Yang perlu diperhatikan, sebelum menjalin hubungan adalah jujur kepada pasanganmu seperti masalah agama, latar belakang yang bagaimana dan hal sensitive lainnya agar hubungan yang dibangun tidak berhenti ditengah jalan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun