Mohon tunggu...
Cindy Wijaya
Cindy Wijaya Mohon Tunggu... -

Senang untuk meriset dan berbagi tentang berbagai topik kesehatan. Berharap agar semakin banyak orang peduli dengan kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyakit Tukak Lambung, Lebih Serius daripada Sakit Maag!

20 Agustus 2018   14:37 Diperbarui: 20 Agustus 2018   15:18 2828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.wisegeek.com

Banyak orang menyamakan penyakit tukak lambung dengan sakit maag. Padahal sebenarnya ini adalah dua penyakit yang berbeda. Meski memiliki gejala dan penyebab yang serupa, namun ternyata penyakit tukak lambung lebih serius daripada maag.

Apa bedanya penyakit tukak lambung dengan sakit maag? Dalam istilah kedokteran, penyakit tukak lambung disebut "ulkus peptikum". Sedangkan sakit maag memiliki istilah kedokteran "gastritis". Dari namanya saja sudah menunjukkan dua kondisi yang berbeda.

Namun perbedaan utamanya terletak pada tingkat keparahan dari masalah di lambung pada dua penyakit ini. Penyakit maag dicirikan dengan kondisi peradangan (inflamasi) di dinding lambung. Sedangkan pada tukak lambung, yang terjadi di dinding lambung bukan saja peradangan, tetapi sudah sampai muncul luka terbuka (ulkus).

Selain di lambung, luka terbuka juga bisa muncul di dinding dari usus kecil bagian awal (duodenum). Jika terjadi luka di bagian usus tersebut, maka penyakit tukak lambung bisa disebut "ulkus duodenum".

Bagaimana Gejala-Gejala Tukak Lambung?

Karena sama-sama melibatkan masalah di lambung, gejala tukak lambung mirip dengan gejala maag. Biasanya Anda akan mengalami nyeri atau perih di perut jika mengidap tukak lambung. Rasa nyeri tersebut mungkin mempunyai ciri khas sebagai berikut:

  1. Nyeri timbul 2 -- 3 jam sehabis makan atau tengah malam saat perut kosong
  2. Nyeri kambuh-kambuhan selama beberapa hari hingga beberapa minggu
  3. Nyeri dapat hilang jika makan atau minum obat antasida

Adakalanya tukak lambung juga menimbulkan gejala-gejala lain di samping rasa perih atau perih di perut. Bahkan ada kemungkinan seseorang sama sekali tidak mengalami nyeri atau perih di perut, melainkan keluhan-keluhan seperti kembung, mual, dan bersendawa.

Gejala Komplikasi dari Tukak Lambung

Apabila dibiarkan tak diobati, tukak lambung bisa menimbulkan komplikasi serius. Salah satu kondisi komplikasi yang dapat terjadi ialah pendarahan di ulkus. Pendarahan yang terjadi perlahan bisa mengakibatkan anemia, yang dicirikan dengan gejala kelelahan, sesak napas saat beraktivitas, dan kulit pucat.

Pendarahan yang lebih cepat dapat mengakibatkan melena, yang dicirikan dengan tinja yang menghitam dan teksturnya sangat lengket. Atau mungkin di tinja terdapat banyak darah berwarna merah gelap.

Pendarahan di ulkus juga dapat membuat penderitanya muntah-muntah. Ciri khas dari muntahannya mungkin tampak merah darah atau mirip ampas kopi. Orang tersebut juga mungkin menjadi mudah pingsan. Kondisi komplikasi ini dapat sangat berbahaya sehingga harus segera ditangani oleh dokter.

Apa Saja Penyebab Tukak Lambung?

Setidaknya ada dua penyebab utama tukak lambung, yaitu infeksi bakteri Helicobacter pylori dan akibat konsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid dalam jangka panjang. Bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) memang biasa hidup di lapisan mukosa yang menutupi jaringan pelapis lambung serta usus halus.

Bakteri itu normalnya tidak akan menyebabkan masalah apa-apa, tetapi adakalanya bakteri itu dapat menimbulkan peradangan di dinding lambung. Peradangan itu kemudian akan mengakibatkan ulkus di dinding lambung apabila dibiarkan terus terjadi.

Bakteri H. pylori kemungkinan ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak dekat atau kontak langsung, contohnya ketika berciuman. Bakteri ini juga dapat tertinggal di makanan atau minuman dan masuk ke dalam tubuh seseorang yang mengonsumsinya.

Selain karena infeksi bakteri H. pylori, penyakit tukak lambung juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) dalam jangka panjang. Yang termasuk dalam jenis obat OAINS antara lain ibuprofen, aspirin, naproksen, dan ketoprefon. Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan iritasi dan peradangan di dinding lambung dan usus halus bila dikonsumsi terlalu lama atau terlalu sering.

Ada juga pemicu lain yang juga perlu diperhatikan, yaitu kebiasaan merokok. Merokok bukan hanya menyebabkan tukak lambung, tetapi juga memperbesar risiko seseorang mengalami komplikasi serius seperti pendarahan di dinding lambung. Merokok juga akan menghambat proses pemulihan penyakit ini.

Bagaimana Cara Mengobati Tukak Lambung?

Pengobatan yang diupayakan oleh dokter untuk mengatasi masalah tukak lambung biasanya akan mempertimbangkan beberapa faktor. Salah satu faktor utama yang dipertimbangkan ialah penyebab dari penyakit yang diderita pasiennya.

Karena itu ada sejumlah hal yang dijadikan tujuan utama dalam mengobati tukak lambung untuk membunuh bakteri H. pylori, untuk mengurangi atau mengeliminasi konsumsi obat OAINS, dan untuk membantu penyembuhan luka ulkus di dinding lambung atau usus halus.

Apabila penyebab tukak lambung adalah infeksi bakteri H. pylori, maka dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik untuk membunuhnya. Antibiotik yang diresepkan biasanya adalah amoxicillin, metronidazole, tetracycline, clarithromycin, atau levofloxacin.

Obat antibiotik mungkin akan diresepkan untuk dikonsumsi 2 minggu. Selama mengonsumsi antibiotik, Anda juga mungkin akan diberikan resep obat lain untuk mengurangi atau menghambat produksi asam lambung.

Beberapa contoh obat resep yang fungsinya menghambat asam lambung misalnya adalah lansoprazole, omeprazole, rabeprazole, pantoprazole, dan esomeprazole. Obat penghambat asam lambung dapat membantu meringankan gejala-gejala tukak lambung dan mempercepat penyembuhan luka di lambung.

Kadang dokter juga akan meresepkan obat cytoprotection dalam kasus-kasus khusus. Obat ini fungsinya untuk memberi perlindungan pada jaringan pelapis lambung dan usus halus. Contoh yang termasuk obat cytoprotection yaitu misoprostol dan sucralfate.

Dengan metode pengobatan seperti di atas, sering kali penyakit tukak lambung sudah dapat diatasi. Akan tetapi jika gejala-gejalanya tetap tidak membaik atau luka ulkus tidak kunjung sembuh, dokter akan meminta pasien menjalankan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.

Demikianlah informasi dalam artikel ini yang membahas tentang penyakit tukak lambung. Semoga informasi ini membuat Anda jadi lebih paham mengenai perbedaan antara penyakit tukak lambung dengan sakit maag. Dan Anda juga diharapkan menjadi lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri maupun keluarga.

Sumber Referensi:

Mayo Clinic

Deherba.com

MedicineNet

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun