Mohon tunggu...
Cindi Sidabalok
Cindi Sidabalok Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Let God do the rest, Just believe Him.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kesetimbangan Kimia Larutan Iodin

31 Maret 2024   19:43 Diperbarui: 31 Maret 2024   20:08 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Kedalam dua buah corong pisah yang ditandai dengan tanda A dan B, secara berturutturut masukan 10 mL larutan jenuh I2 dalam CHCl3. 

2. Kedalam erlenmeyer A masukan 100 mL air dan kedalam erlenmeyer B masukkan larutan KI 0,1 M. 

3. Tutup kedua corong pisah tersebut dengan rapat, kemudian guncangkan secara kuat selama 30-60 menit. Sekali-kali tutup corong pisah ini dikeluarkan setelah diguncangkan. 

4. Setelah tercapai kesetimbangan, dari masing-masing erlenmeyer diambil 5 mL larutan dari lapisan CHCl3. (Ingat lapisan CHCl3 berada dibawah lapisan air). 

5. Pada masing-masing cuplikan ini, tambahkan 1 gram kristal KI dan 10 mL air, kemudian titrasi dengan larutan Na-tiosulfat dengan indikator 5 mL amilum. (indikator ditambahkan menjelang titik akhir titrasi pada saat larutan berwarna kuning pucat). 

6. Dari corong pisah A diambil 25 mL larutan dari lapisan air dan titrasi dengan larutan Na-tiosulfat. Lakukan hal yang sama untuk erlenmeyer B dengan mengambil 10 mL larutan lapisan air. 

7. Lalu dicatat hasil titrasi menggunakan Natrium Tiosulfat pada larutan dari lapisan CHCl3 dan dari lapisan H2O tersebut. 

Perlu teman-teman ketahui, bahwa penggunaan Na-Tiosulfat adalah sebagai reduktor untuk mengoksidasi Iodium dalam CHCl3 untuk menjadi Ion Iodida. Pada percobaan ini digunakan pelarut kloroform dan air untuk menentukan konstanta kesetimbangan distribusi iodin. Dan Proses titrasi Iodium menggunakan amilum dan Na-Tiosulfat dinamakan dengan titrasi iodometri. 

Karena percobaan praktikum dengan prosedur diatas bertujuan untuk menentukan nilai konstanta kesetimbangan distribusi iodin antara pelarut CHCl3 dan H2O, serta untuk menentukan nilai konstanta kesetimbangan konsentrasi iodin, ion iodida, dan ion triiodida. Maka dicarilah data-data diatas setelah mengolah data experimental volume Natrium Tiosulfat tadi. Data experimental volume Na-Tiosulfat yang didapat dari hasil titrasi masing-masing percobaan adalah: 

a) Iod jenuh CHCL3 10 ml + 100 ml H2O (Goncangkan) → membentuk larutan 2 fase diambil 5 ml larutan dari lapisan bawah CHCL3 + 1 gr KI + 10 ml H2O —> lakukan titrasi simplo → Hasil: Volume Na-Tiosulfat ialah 24,2 ml, lalu, warna larutannya 2 fase, fase bening dan kuning pucat →lanjut dengan titrasi duplo dengan ditambahkan 5 ml amilum sampai larutan berubah menjadi bening —> Hasil: Volume Na-Tiosulfat ialah : 1,6 ml. Volume titran Na2S2O3 total : 25,8 ml 

b) Iod jenuh CHCL3 10 ml + 100 ml H2O (Goncangkan) →membentuk larutan 2 fase diambil 5 ml larutan dari lapisan bawah CHCL3 + 1 gr KI + 10 ml H2O —> lakukan titrasi simplo → Hasil: Volume Na-Tiosulfat ialah 112,7 ml, lalu, warna larutannya 2 fase, fase bening dan ungu lembayung →lanjut dengan titrasi duplo dengan ditambahkan 5 ml amilum sampai larutan berubah menjadi bening —> Hasil: Volume Na-Tiosulfat ialah : 6,5 ml.Volume titran Na2S2O3 total : 119,2 ml 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun