Mohon tunggu...
Cinderella Nora Fadillah
Cinderella Nora Fadillah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

The present is theirs: the future, for which I really worked, is mine. -Nikola Tesla

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tanggal Kembar: MPFC atau Boros?

2 Februari 2025   00:00 Diperbarui: 1 Februari 2025   23:29 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Tanggal cantik yang selalu muncul setiap satu bulan sekali ini identik dengan pesta diskon besar besaran. Berbagai platform belanja online berlomba-lomba menawarkan promo menarik, mulai dari potongan harga, cashback, dan gratis ongkos kirim. Lalu, mengapa banyak orang yang sulit menahan godaan untuk tidak berbelanja di tanggal kembar? 

Ternyata ada kontribusi besar dari otak tengah kita, khususnya bagian Medial Prefrontal Cortex (MPFC). MPFC adalah bagian otak yang berperan dalam pengambilan keputusan dan pengendalian diri. Menariknya, aktivitas MPFC cenderung meningkat saat kita memikirkan kebutuhan pribadi, tetapi melemah saat kita memikirkan kebutuhan orang lain atau kebutuhan kita di masa depan. Fenomena ini membuat kita lebih rentan terhadap godaan diskon yang hadir secara instan. 

Strategi pemasaran di tanggal kembar benar benar dirancang sedemikian rupa sehingga membuat kita rugi jika melewatkannya. Secara psikologis, diskon memicu pelepasan dopamin, hormon yang menciptakan rasa puas dan membuat kita ketagihan untuk berbelanja. 

Namun, apakah setiap kali kita berbelanja itu karena ulah MPFC? Tentu saja tidak sepenuhnya keputusan belanja kita dikendalikan oleh MPFC. Ada faktor lain yang turut berperan, seperti strategi pemasaran yang dirancang untuk menciptakan rasa urgensi. Kata-kata seperti flash sale, stok terbatas, atau hanya hari ini, memanfaatkan prinsip fear of missing out (FOMO), yang membuat kita merasa rugi jika tidak segera membeli. Selain itu, faktor emosional juga turut berkontribusi, seperti beberapa orang yang menjadikan belanja sebagai pelampiasan stres. Dan faktor terbesarnya adalah faktor dari media sosial, e-commerce gemar sekali mengiklankan produk produknya di berbagai platform media sosial, ditambah dengan pengaruh influencer yang membuat produk produk tersebut tampak sangat menarik. 

Meski begitu, bukan berarti kita harus selalu terjebak dalam pola konsumtif yang tidak terkontrol. Dengan memahami bagaimana otak kita bekerja saat berhadapan dengan diskon, kita bisa lebih sadar dalam mengambil keputusan. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan menunda keputusan belanja selama beberapa saat. Ini memberi waktu bagi otak untuk menilai apakah barang yang ingin dibeli benar-benar kebutuhan atau hanya keinginan sesaat. 

Saya memiliki beberapa tips yang mungkin dapat membantu kamu untuk menghindari godaan diskon di tanggal kembar, seperti: 

1. Buat list belanja 

Agar kamu tahu barang mana yang menjadi barang prioritas utama dan pendukung. 

2. Bandingkan harga 

Sebelum checkout, pastikan kamu memilih barang dengan harga yang terjangkau dari toko toko lainnya. 

3. Batasi anggaran dana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun