Mohon tunggu...
cindelaras 29
cindelaras 29 Mohon Tunggu... -

Makhluk kurus kecil yang lahir pada 29 Mei 1983 itu menangis kedinginan. Oleh kedua Orang Tuanya, jabang bayi yang masih merah itu diberi nama Cindelaras. **Salam kenal untuk: Pilot, Co Pilot & Crew serta seluruh penumpang pesawat luar angkasa KOMPASIANA. Assalamualaikum WW**

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tepis Pandangan Miring KPK Tunjukkan Taring

18 Januari 2016   05:26 Diperbarui: 18 Januari 2016   07:21 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya dalam waktu yang relatif singkat, KPK periode (2015-2019) yang sempat mendapat cibiran atau pandangan miring dari masyarakat itu langsung unjuk gigi dengan menyikat oknum wakil rakyat.

Rabu, 13 Januari 2016, melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT), KPK mencokok anggota Komisi V dari fraksi PDIP. 

Adalah Damayanti Wisnu Putranti (DWP), kader PDIP yang terkena OTT KPK itu. Dari tangan DWP, KPK menyita uang sebesar 33 ribu dolar Singapura.

Obyek penangkapan terduga suap proyek infrastruktur untuk wilayah Indonesia Timur itu adalah: DWP, Julia Prastyani (staf DWP), Dessy A Edwin (staf DWP), serta Abdul (pengusaha).

Sehari sebelumnya (12/1/16), melalui sebuah acara talk show di televisi, mantan Ketua MK Mahfud MD sempat mengkritik KPK soal agenda pencegahan yang akan dilakukan oleh jajaran pimpinan KPK yang baru itu.

Menurut Mahfud MD, sangat tidak tepat bila KPK hendak mengagendakan pencegahan dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga pemberantasan korupsi.

"Yang harus dilakukan KPK itu penindakan, bukan pencegahan. Pencegahan menjadi urusan para tokoh agama seperti: Kiai, Pendeta, Biksu dst." ujar Mahfud.

Entah hanya karena kebetulan atau memang KPK mengamini pendapat Mahfud MD, sebab tak lama kemudian KPK melakukan penindakan dengan menangkap DWP dkk.

Yang menarik, penangkapan DWP dilakukan pada waktu yang sangat berdekatan dengan diselenggarakannya Rakernas PDIP di Jakarta (10-12 Januari 2016). Insiden ini mengingatkan kejadian yang sama, ketika KPK menangkap kader PDIP Andriansyah, bertepatan dengan berlangsungnya Konggres PDIP di Bali (8-12 April 2015).

Yang lebih menarik lagi, rentetan kasus korupsi ini terjadi nyaris beruntun dan melibatkan kader-kader partai pengusung mulai dari: Andriansyah (PDIP), Patrice Rio Capella (Nasdem), OC Kaligis (Nasdem), Dewi Yasin Limpo (Hanura), Damayanti Wisnu Putranti (PDIP).

Jika ada pendapat bahwa: kekuasaan itu cenderung korup, maka, semoga kejadian ini hanyalah kebetulan saja. Pula, semangat empat lima yang ditunjukkan oleh partai pengusung untuk merevisi UU KPK pun semoga tak ada hubungannya dengan rentetan kejadian ini. Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun