Mohon tunggu...
cindelaras 29
cindelaras 29 Mohon Tunggu... -

Makhluk kurus kecil yang lahir pada 29 Mei 1983 itu menangis kedinginan. Oleh kedua Orang Tuanya, jabang bayi yang masih merah itu diberi nama Cindelaras. **Salam kenal untuk: Pilot, Co Pilot & Crew serta seluruh penumpang pesawat luar angkasa KOMPASIANA. Assalamualaikum WW**

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fahri Kembali Beraksi

16 Januari 2016   16:33 Diperbarui: 16 Januari 2016   17:20 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fahri Hamzah, politisi PKS yang menjabat Wakil Ketua DPR RI periode (2014 - 2019) itu kembali berulah. Namun aksi Fahri kali ini harus tersandung batu, batu bukan sembarang batu tapi batu yang amat keras, sekeras karang.

Jumat, 15 Januari 2016. Dikawal Satuan Brimob bersenjata lengkap, sejumlah penyidik KPK melakukan penggeledahan di beberapa ruangan kerja para wakil rakyat, di antaranya: 

- ruang kerja Komisi V: Damayanti Wisnu Putranti dari fraksi PDIP di lantai 6

- ruang kerja Komisi V: Budi Supriyanto dari fraksi Golkar di lantai 13

- ruang kerja Komisi V: Yudi Widana dari fraksi PKS di lantai 3.

Pada saat penyidik KPK melakukan penggeledahan di ruang kerja Komisi V dari fraksi PDIP dan fraksi Golkar, situasi aman dan nyaman-nyaman saja. Namun ketika menggeledah ruang kerja Komisi V dari fraksi PKS, suasana menjadi panas lantaran terjadi penolakan disertai nada bicara keras dan wajah beringas.

Penggeledahan di ruang kerja Yudi Widana yang dipimpin oleh AKBP Christian sempat tersendat sebab penyidik harus beradu mulut dahulu dengan Fahri Hamzah, pria yang lahir di Utan, NTB, pada 10 Oktober 1971.

Ringkasnya, adu mulut antara AKBP Christian vs Fahri Hamzah itu antara lain begini:

"Saya diberi kewenangan oleh UU untuk melaksanakan tugas saya!" ucap Christian.

"UU apa! Ini gedung parlemen!" gertak Fahri.

"Saya diberi kewenangan oleh KUHAP untuk melaksanakan tugas saya!" Christian tah kalah gertak.

"KUHAP apa?! Tolong saya minta surat tugasnya!" ucap Fahri.

"Saya sudah menunjukkan surat tugas saya ke MKD, Biro Hukum dan Sekjen. Saya sudah ijin, saya tidak ada urusan dengan anda" jawab Christian dengan keras.

"Tolong Mas, tolong Brimob keluar ruangan dulu. Saya yang bertanggung jawab sama Kapolri!" ujar Fahri.

"Tidak! Saya yang tanggung jawab. Kepada siapapun saya akan bertanggung jawab! Brimob tetap di sini, saya yang menggunakan!" jawab Christian tegas.

"Dst.

Perdebatan antara Fahri vs Christian sebenarnya masing panjang. Namun intinya, Fahri tak setuju ada petugas membawa senjata laras panjang masuk ke gedung: parlemen, Rumah Sakit, kampus dsb.

Mas Bro, kalau rakyat aje kagak takut ame teroris yang kalap, masa sih ente ngeri dan alergi ame Brimob bersenjata lengkap?! Eh Bro, udah biasa tuh, setiap kali penyidik KPK melakukan penggeledahan, pasti selalu dikawal Satuan Brimob bersenjata lengkap. Masa ente kagak paham sih, Bro? Emangnye ente selama ini kemane aje? Lagian Bro, kalau kagak ada indikasi bahwa ada maling nyumput di situ, kagak bakalan tuh, Brimob masuk-masuk ke ruangan ente segala! Ngapain juga!

Begitulah! Di antara rentetan adu mulut dengan penyidik KPK, sempat terlontar kata: sebagai pimpinan DPR saya berhak menolak penggeledahan di gedung DPR dengan membawa anggota Brimob bersenjata laras panjang.

Logikanya, kalau memang gedung wakil rakyat itu dipastikan steril dari virus-virus penyelewengan uang rakyat, hampir pasti tak akan pernah ada penyidik KPK mendatangi gedung terhormat itu, tak terkecuali: Satuan Brimob bersenjata lengkap! Sekian.

 

Sumber:

- Gambar : getscoop.com

- Detiknews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun