Rini Mariani Soemarno Soewandi, mantan Menperindag (Menteri Perindustrian & Perdagangan) Kabinet Gotong Royong periode 2001-2004 era Pemerintahan Megawati Soekarno Putri itu sedang menjadi berita. Pasalnya, di hadapan para awak media, Rini mengumbar wacana untuk menjual Gedung BMUN, gedung yang baru saja dihuninya selaku Menteri BUMN Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo.
"Kami cuma 250 orang, saya rasa kalau pakai 3 atau 4 lantai saja sudah cukup sehingga ya, dijual saja kalau gitu!" kilah Rini.
Rini Mariani Soemarno Soewandi, yang lahir pada 9 Juni 1958 di Maryland Amerika Serikat itu pernah menjabat sebagai:
- Direktur Keuangan Astra International 1990-1998
- Komisaris Astra Argo Lestari
- Wakil Presiden Direktur United Tractor
- General Manager Finance Devision Astra International
- Komisaris Bursa Efek Jakarta (sekarang BEI)
- Presiden Direktur Astra International 1998-2000
Rini beralasan, rencana penjualan Gedung BUMN demi efisiensi, mengingat beban biaya listrik pendingin ruangan yang harus ditanggung lumayan besar.
Pertanyaannya, tepatkah alasan itu?
Demi efisiensi bukan berarti harus menjual gedung jangkung 22 lantai itu. Bila departemennya cukup hanya memakai 3 atau 4 lantai, maka sisanya dapat dipergunakan oleh pihak lain dengan sistem akad sewa. Apalagi, bukankah sebagian dari gedung itu (lantai 5 dan 15) juga dipakai oleh KPK? Perlu diketahui, Dahlan Iskan meminjamkan tempat itu kepada KPK selama gedung baru KPK belum selesai dibangun.
"Kan sudah ada perjanjian waktu itu. Kami diberi kesempatan meminjam tempat. Kalau gedung itu dijual, kami mau pindah kemana?' ujar Jubir KPK Johan Budi, bingung.
Begitulah. Dengan alasan apapun, Gedung BUMN milik negara tak pantas untuk dijual, apalagi calon pembelinya adalah Pemprov DKI (pemerintah daerah) yang levelnya lebih rendah dibanding pemerintah pusat.
Rini Mariani Soemarno Soewandi, Menteri BUMN, Sarjana Ekonomi lulusan Wellesley College Massachusetts AS, yang pernah menduduki berbagai jabatan strategis itu mustinya mampu berfikir briliant, inovatif, prospektif, bukan melakukan niat konyol dengan alasan yang sangat remeh temeh. Agar tidak mengkhawatirkan masa depan BUMN kita, sebaiknya Menteri BUMN ini dipecat saja!
- Selamat pagi Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H