Mohon tunggu...
cindelaras 29
cindelaras 29 Mohon Tunggu... -

Makhluk kurus kecil yang lahir pada 29 Mei 1983 itu menangis kedinginan. Oleh kedua Orang Tuanya, jabang bayi yang masih merah itu diberi nama Cindelaras. **Salam kenal untuk: Pilot, Co Pilot & Crew serta seluruh penumpang pesawat luar angkasa KOMPASIANA. Assalamualaikum WW**

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Where Are You Mr. President?

16 Januari 2015   13:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:02 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hashtag Where are you Mr. President (#whereareyouMr.President) kembali mengemuka di jagat Twitter. Pengirimnya, siapa lagi kalau bukan para relawan Jokowi yang merasa kecewa atau prihatin atas fenomena kemungkinan dilantiknya Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri, setelah sehari sebelum menjalani fit and proper test ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Kamis, 15 Januari '15, Fadjroel Rahman dkk mengirim surat terbuka kepada jokowi. Intinya, isi surat itu berbunyi:

"Karena itu, kami meminta Bapak selaku penerima mandat rakyat agar mencabut/membatalkan pencalonan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai Kapolri,"

Tak hanya itu. Bahkan relawan salam dua jari mengancam akan mengadakan demonstrasi besar-besaran, sama seperti ketika konser salam dua jari diselenggarakan.

Hashtag where are you Mr. President (#whereareyouMr.President), yang dulu ditujukan kepada SBY dan sempat menjadi tranding topic dunia di Twitter, kini ditujukan kepada Jokowi. Mereka, para relawan salam dua jari atau relawan militan Jokowi akan berbalik menjadi "bumerang" bila Jokowi akan melantik Komjen BG. Mereka menanyakan, mana dia revolusi mental yang dahulu seringkali digembar-gemborkan. Mana dia, janji suci untuk menjalankan pemerintahan yang bersih berkeadilan?

Gerakan para relawan Jokowi menolak dilantiknya Kapolri berstatus tersangka sungguh sangat jauh berbeda dengan fenomena di ruang sidang parlemen (15/1/15), yang secara aklamasi meloloskan BG sebagai Kapolri. Bahkan, Surya Paloh dkk yang tergabung dalam KIH (Koalisi Indonesia Hebat) terkesan ngotot untuk memuluskan pelantikan Kapolri baru. Dalih praduka tak bersalah menjadi landasan argumen mereka. Ada apa?

- Selamat pagi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun