Penelitian ini menunjukan bahwa oksitosin memberikan efek social-behaviour yang berbeda-beda, tergantung asosiasinya masing-masing. Apabila berasosiasi positif, maka hormon ini akan memunculkan perasaan cinta, kehangatan dan kepercayaan. Namun saat otak memiliki asosiasi negative, maka hormone ini akan memunculkan sentiment negative berupa perasaan iri atau cemburu terhadap orang lainnya.
Nah, sekarang jadi tau kan, saat kita jatuh cinta, perasaan bahagia, berbunga-bunga., dan semangat, semua hal itu bukanlah datang tak diundang, melainkan Oksitosin lah yang mengundangnya. Dan rasa ketergantungan kita terhadap pasangan, rasa cemburu, sedih dan kecewa juga bukan dikarnakan cinta yang hilang tak bilang-bilang, melainkan bersumber dari oksitosin.
1.http://www.forumkami.net/seks/178537-fungsi-hormon-cinta-oksitosin.html#ixzz1nywDbrTJ diakses tanggal 3 maret 2012
2. Simone G Shamay-Tsoory. Biological Psychiatry: Intranasal Administration of Oxytocin Increases Envy and Schadenfreude (Gloating). Pages 864-870. 1 November 2009
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H