Mohon tunggu...
Citra Maida
Citra Maida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Mahasiswa pendidikan biologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi Bakteri Probiotik dalam Pengobatan Penyakit: Sebuah Kajian Mendalam

25 Desember 2023   22:08 Diperbarui: 25 Desember 2023   22:15 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : nyambungterus.com

Bakteri probiotik, sebagai fokus utama dalam penelitian biomedis, menjadi sorotan utama sebagai agen kesehatan yang menjanjikan. Bakteri probiotik merupakan penghasil produk sekretorik. (Bhandari. Et al. 2023). Bakteri probiotik diakui memiliki potensi untuk memperbaiki kesehatan saluran pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan bahkan berkontribusi pada pengobatan beberapa penyakit. Meskipun beberapa fakta menyebutkan bahwa senyawa ini berperan dalam homeostatis bakteri dengan baik, penelitian yang mengeksplorasi efek peningkatan kesehatan dari senyawa ini juga mendapatkan perhatian. (Bhandari. Et al. 2023).

Probiotik adalah kelompok mikroorganisme yang sangat menguntungkan bagi kesehatan tubuh manusia. Kelompok bakteri yang tergolong probiotik adalah kelompok bakteri asam laktat yang merupakan mikroflora alami pada saluran pencernaan manusia dan dapat memproduksi bakteriosin yang dapat merangsang pembentukkan antibodi tubuh dan dapat dimanfaatkan sebagai imunomodulator dan antidiare. (Rusli. Et al. 2018).

Dewasa ini beberapa penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan agen antifungal yang baru, salah satunya adalah probiotik. Probiotik mikroorganisme hidup yang ketika diberikan dalam jumlah memadai akan memberikan manfaat kesehatan pada dan telah dikonsumsi selama bertahun-tahun karena alasan terapeutik dan profilaksis. Menurut World Health Organization (WHO) dan Food and Agriculture Organization (FAO), mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan kepada inangnya ketika digunakan dalam jumlah yang memadai disebut sebagai probiotik. Probiotik telah terbukti secara khusus dalam menghambat pertumbuhan patogen seperti Streptococcus mutans, bakteri kariogenik, dan Candida albicans sebagai salah satu spesies Candida spp., yang bertanggung jawab dalam inisiasi dan perkembangan oral candidiasis. (Fitriasari & Wahyuni, 2021).

Sumber : ScienceDirect.com
Sumber : ScienceDirect.com

Peran utamanya dalam menjaga kesehatan tidak terbatas pada saat itu. Penelitian terkini menyoroti potensi bakteri probiotik dalam pengobatan penyakit-penyakit tertentu. Bakteri   probiotik   telah   diketahui memiliki   efek   preventif   kanker melalui perlindungan mukosa, imunomodulator dan mengurangi paparan karsinogen pencetus  terjadinya  kanker. Salah satu bakteri  probiotik yang telah diteliti memiliki efek antikarsinogenik yaitu Lactobacillus reuteri. (Adnan, 2020).

Sumber : supplements.selfdecode.com
Sumber : supplements.selfdecode.com

Spesies bakteri probiotik lainnya adalah Lactobacillus rhamnosus yang merupakan bakteri gram positif. Umumnya dapat ditemukan pada makanan hasil fermentasi, saluran pencernaan, dan saluran vagina. Bakteri ini diketahui sebagai agen probiotik yang salah satunya dapat digunakan untuk mencegah gejala inflamasi. Selain itu, agen probiotik ini dapat meningkatkan kadar dari sel T regulator yang dapat mencegah produksi dari sitokin dan sel T helper. Potensi Lactobacillus rhamnosus sebagai modalitas terapi asma sudah terbukti pada penelitian hewan coba dan dapat digunakan sebagai terapi asma di masa depan. (Deswindra. Et al. 2018).

Sumber : Science Photo Library. 
Sumber : Science Photo Library. 

Studi-studi menunjukkan bahwa bakteri probiotik dapat memberikan kontribusi positif dalam pengelolaan penyakit inflamasi usus, sindrom iritasi usus, alergi, dan berbagai kondisi kesehatan lainnya. Implikasi potensial ini dalam pengobatan penyakit membuka pintu untuk pengembangan terapi yang inovatif, berpotensi meningkatkan kualitas hidup pasien.

Meskipun bukti yang menjanjikan telah muncul, masih diperlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme aksi bakteri probiotik. Selain itu, penelitian klinis yang lebih luas diperlukan untuk mengonfirmasi efikasi dan keamanan penggunaannya. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk menyelidiki manfaat kesehatan bakteri probiotik dan menggali implikasi potensialnya dalam pengobatan penyakit, membuka jalan bagi pengembangan strategi terapeutik baru yang berbasis pada prinsip-prinsip mikrobiota usus dan interaksi host-mikroba.

Daftar Pustaka :

Adnan, M, L. (2020). Potensi Kombinasi Bakteri Probiotik Lactobacillus reuteri dengan Sari Buah Kurma (Phoenix dactylifera) sebagai Terapi Penyakit Kanker Kolorektal. Scripta Score Scientific Medical Journal. Volume 1 Nomor 2 Februari 2020.

Bhandary, T., Kurian, C., Muthu, M., Anand, A., Anand, T., Paari., K, A. (2023). Exopolysaccharides Derived from Probiotic Bacteria and their Health Benefits. J Pure Appl Microbiol. 2023;17(1):35-50.

Deswindra, M., R., Oktarlina, R, Z., Bustomi, E, C. (2018). Potensi Agen Probiotik Lactobacillus Rhamnosus Sebagai Modalitas Terapi Asma. Majority. Volume 7 Nomor 3 Desember 2018.

Fitriasari, N., Wahyuni, I, S. (2021). Potensi Probiotik Dalam Tatalaksana Oral Candidiasis : Ulasan Sistematik. Odonto Dental Journal. Volume 8. Nomor 1. Juli 2021.

Rusli, Amalia, F., Dwyana, Z. (2018). Potensi Bakteri Lactobacillus acidophilus Sebagai Antidiare Dan Imunomodulator. Bioma : Jurnal Biologi Makassar, 3(2): 25-30, 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun