Mohon tunggu...
cilya
cilya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa KKM 154 Mahameru UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

"Pemantauan dan Pendataan Kasus Stunting pada Balita di Desa Sumberejo, Poncokusumo oleh KKM 154 UIN Malang"

3 Februari 2025   21:18 Diperbarui: 3 Februari 2025   21:18 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 7 Januari 2025, telah dilaksanakan kegiatan pendataan dan observasi balita yang terindikasi stunting di Desa Sumberejo, Dusun Aran-Aran, oleh kolaborasi posyandu dan KKM 154 UIN Malang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional untuk menurunkan angka stunting, sekaligus menjadi upaya pemerintah desa dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak usia dini.

Proses pendataan dilakukan dengan mengecek data pada buku Posyandu setempat, khususnya grafik Di Bawah Garis Merah (BGM) yang tercatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Setiap data balita diperiksa satu per satu untuk memastikan akurasi dan kesesuaian data dengan kondisi di lapangan. Pendataan ini melibatkan kader Posyandu, tenaga kesehatan desa, dan didukung oleh partisipasi aktif dari orang tua balita.

Hasil dari observasi menunjukkan bahwa dari total balita yang tercatat, terdapat 18 balita yang terindikasi mengalami stunting. Indikasi ini berdasarkan pada pengukuran tinggi badan menurut usia (TB/U) yang berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Para balita tersebut tersebar di beberapa RT di Dusun Aran-Aran, dengan mayoritas berasal dari keluarga yang menghadapi tantangan ekonomi dan kurangnya akses terhadap asupan gizi seimbang.

Selain pengecekan data, tim pendataan juga melakukan wawancara langsung dengan orang tua balita untuk memahami lebih jauh pola makan, pola asuh, serta kondisi lingkungan tempat tinggal. Beberapa faktor yang teridentifikasi sebagai penyebab stunting meliputi kurangnya pemahaman mengenai gizi seimbang, keterbatasan akses terhadap makanan bergizi, serta sanitasi lingkungan yang kurang memadai.

Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting untuk menentukan intervensi yang akan dilakukan selanjutnya. Data yang diperoleh akan disampaikan kepada pemerintah desa, Dinas Kesehatan, serta pihak terkait untuk ditindaklanjuti melalui program-program seperti pemberian makanan tambahan (PMT), edukasi kesehatan kepada orang tua, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk balita yang terindikasi stunting.

Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat lebih peduli terhadap isu stunting dan bersama-sama mencari solusi untuk menekan angka stunting di Desa Sumberejo, Dusun Aran-Aran. Dukungan dan kolaborasi dari seluruh pihak sangat diperlukan agar balita dapat tumbuh sehat dan optimal sesuai potensi yang mereka miliki.

Dengan semangat kebersamaan, mari wujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting di masa depan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun