Mohon tunggu...
Aa Gun
Aa Gun Mohon Tunggu... profesional, Guru -

Lahir di pinggiran Jakarta, Ciledug Kota Tangerang yang semakin padat, sejak menikah tinggal di belahan utara Bekasi, Babelan. Pengajar sekolah swasta awalnya di sebuah SMA di Bekasi, sejak 2005 sampai sekarang menjadi pendidik di sebuah sekolah swasta di Jakarta Selatan. Senang menulis sejak aktif di sebuah organisasi pemuda masjid YISC (Youth Islamic Study Club) Al-Azhar Jakarta. Tw:@ciledugcity69 Fb: aagun.gunawan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tontonan Pelepas Lelah dan Menghibur

4 Agustus 2017   08:11 Diperbarui: 4 Agustus 2017   17:03 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari berbagai tayangan televise yang berkaitan dengan sinetron, saya sangat menyukai tayangan televise RCTI, sejak Preman Pensiun, Tukang Ojek Pangkalan, Awas Banyak Copet dan yang baru-baru ini saya suka Dunia terbalik. Semua sinetron tersebut menurut berita meiliki ratting yang cukup tinggi, Preman pension misalnya sampai beberapa session yang kemudian dilanjut dengan Awas Ada copet.

Alasan kesukaan saya pada sinetron tersebut karena sangat menghibur. Beberapa sinetron tersebut menuirut saya bukan cerita komedi namun lontaran kata-kata dan acting para pemerannya lucu lucu, alami, seperti kita mengalami dan ada didalamnya sangat akrab, cerita tidak berat bahkan memberikan nilai-nilai pembelajaran. Preman Pensiun misalnya, bercerita tentang seorang mantan preman yang mewariskan daerah kuasanya yang diwarnai berbagai macam konflik, daerah kekuasaan, cinta dan tukang copet. Demikian halnya Tukang Ojek Pangkalan, namun sampai saat ini tidak ada kisah tukang copet. Awas banyak Copet sebagai kelanjutan Preman pensiun tanpa tokoh utama kang mus misalnya. Dan yang terakhir Dunia Terbalik.

twitter.com/DT_RCTI
twitter.com/DT_RCTI
Antara Preman Pensiun, Awas Banyak Copet dan Tukang Ojek Pangkalan atau Dunia Terbalik sepertinya memiliki hubungan satu sama lain, karena beberapa pemain tampak hadir dalam sinetron tersebut. Apakah karena memang rumah produksinya sama dan televise penyiarannya sama. Kesamaan lain dari sinetron sinetron tersebut dari sisi music yang menjadi background soundpun memiliki kemiripan warna. Selain itu para pemainnyapun banyak diwarnai wajah baru meski ada beberapa juga penampil senior meski tidak banyak. 

Demikain halnya judul-judul sinetron tersebut sangat berkisah tentang judul utama namun ada yang berbeda yaitu Dunia Terbalik, judul sinteron ini berkaitan dengan peran, fungsi dan tugas antara perempuan dan laki-laki. Sang istri bekerja di luar negeri sang suami mengurus rumah dan anak di kampung halamannya.

twitter.com/DT_RCTI
twitter.com/DT_RCTI
Preman Pensiun, berkaitan dengan konflik para preman, Tukang Ojek Pengkolan, berkisan dengan para pengojek, Demikian Awas banyak Copet. Namun untuk Dunia Terbalik sebagaimana yang sudah saya ungkap di atas berkait dengan terbaliknya fungsi dalam keluarga sebagai tema cerita utamanya. 

Sisi menghiburnya adalah dari tokoh-tokoh pemeran sinetron tersebut dalam dialognya yang khas, secara tidak kaku, natural dan sangat membumi, tentang kehidupan rakyat menengah kebawah pada umumnya, tidak muluk-mulut dan pamer kewewahan dan cinta remaja yang berlebihan sebagai mana sinetron-sinetron yang ceritanya lebih pada tingkat hayalan sehingga tidak membumi dan menjenuhkan. itulah keunikan sinetron yang menurut saya sangat menghibur dan dalam setiap tayangannya sangat di tunggu dan rasanya rugi kalau terlewat.

twitter.com/DT_RCTI
twitter.com/DT_RCTI
Wassalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun