Mohon tunggu...
CikRin
CikRin Mohon Tunggu... -

segala sesuatu akan indah pada waktunya, bila kita menabur pada waktunya...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Analisis Teknikal atau Fundamental?

6 Oktober 2011   05:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:17 1455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="chart"][/caption]

Pada hari selasa kemarin (4/10/11) saya kuliah Pasar Modal. Dosennya ternyata praktisi dari salah satu sekuritas. Ketika saya hendak masuk kelas, saya melihat namanya sekilas dan mendapati dosen tersebut bergelar MT. Pasar Modal identik dengan orang-orang ekonomi tapi banyak orang dari luar lingkup tersebut yang berada di dalamnya. Ini berarti bekerja dan belajar tidak dapat dibatasi oleh ‘pendidikan formal’. Ternyata S1 dan S2 nya adalah Teknik Sipil. Kuliah pada hari itu membahas tentang analisis teknikal dan fundamental.

---

Menurut Wikipedia:

Analis teknikaladalah merupakan suatu teknik analis yang dikenal dalam dunia keuangan yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga saham dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume

Analisis fundamentaladalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan padarasio finansialdan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

---

Dosen cukup menyenangkan ketika memberikan penjelasan walau masih dalam gambaran umum. Setelah selesai member materi, dosen membuka sesi tanya jawab.

Saya pun bertanya, “Pak, misal kita mau main saham.”

Pak dosen malah menjawab, “Hubungi saya… hehe… lanjut…”

“Yang sebaiknya kita pelajari dulu, itu analisis teknikal atau fundamental?”

Berikut jawaban pak dosen:

1.Tentukan terlebih dahulu industri mana yang akan di tuju

2.Kemudian perkecil lagi menjadi perusahaan mana yang akan di analisis. Jadi sudah lebih spesifik

3.Sebelum benar-benar bertransaksi, coba dulu dengan simulasi:

a.Asumsikan Anda punya uang 10 juta

b.Coba seolah-olah bertransaksi dengan angka yang real

c.Latihan dengan angka-angka yang memang terjadi di pasar, kalau untung – tulis untung, kalau rugi - tulis rugi

4.Bila sudah mantap bisa bertransaksi secara langsung

5.Untuk analisis, bisa di mulai dari analisis fundamental. Kemudian analisis teknikal.

a.Kalau misal, fundamentalnya bagus tapi ternyata teknikalnya kurang. Lantas bagaimana? Tidak masalah. Berarti nilai perusahaan yang sebenarnyakan bagus.

b.Fundamental bagus, tekninal bagus. Berarti tidak perlu ragu untuk membeli saham tersebut.

Setelah selesai memberi jawaban, kemudian pak dosen bertanya, “Jadi kapan mau open account? hehe…”

Kadang investor suka ‘panas’ atau memainkan (terpancing) ‘emosi’ ketika bertransaksi, maka mantapkanlah tujuan dan target ketika berinvestasi. Satu lagi, coba carilah mentor yang akan membantu ketika sedang kebingungan (kalau yang ini sih kata temen saya yang sudah main saham).

Lebih mudah mana, analisis teknikal atau fundamental? Analisis teknikal lebih mudah, karena kita dapat melihat trend. Analisis fundamental dimana kita menghitung dengan rasio-rasio perusahaan.

Mungkin tulisan ini masih terlalu umum. Tapi paling tidak, setelah selesai kuliah saya menjadi lebih tahu apa yang sebaiknya saya lakukan sebelum berinvestasi. Satu lagi, high risk – high return.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun