Tamat TK, aku bersekolah di SDN 4 Padang Panjang Timur. Saat masih kelas 1-3 aku diantar oleh mama. Hanya berjarak 100 meter. Ketika sudah duduk dibangku kelas 4 aku sudah bisa berangkat berjalan kaki ke sekolah.
Di sekolah itu aku sering ditunjuk menjadi pembaca quran di acara tertentu dan rapat guru. Diabngku kelas 2-3 aku selalu berada diperingkat sepuluh besar. Pada kelas 4 peringkat ku naik menjadi 5 besar hingga aku duduk dibangku kelas 6. Lawan saingku pada waktu itu Prosa, Alva, Labib, dan Echan.
Aku mengikuti MTQ Tartil Quran bersama temanku Syifa Okdelin. Kami pun mendapat juara mewakili kecamatan masing-masing. Aku juga mengikuti Cerdas Cermat tingkat SD.
Setamat SD, aku bersekolah di MTsN Padang Panjang. Tujuh menit dari rumahku. Mama menyuruhku masuk disini. Padahal aku sudah berencana melanjutkan sekolah di SMP 1.
Di sekolah itu aku mengikuti ekskul Marching Band. Aku termasuk angkatan pertama dari Marching Band MTsN. Aku menekuni bagian colorguard. Sudah masuk tahun ketiga aku berada didalam ekskul ini. Kini aku menjabat sebagai sekretaris, bertanggung jawab atas pembuatan data, absen, meminta izin, dan memberi pengumuman.
Tamat dari MTsN ini aku ingin berlanjut di SMA 2 Padang Panjang. Kakakku yang pertama lulus dari sekolah ini. Sekolah ini juga menggelar banyak acara-acara sekolah yang menarik dan berbeda-beda.
Setamat dari SMA aku akan melanjutkan pendidikan di Akademi Angkatan Udara, Magelang, Jawa tengah. Disana aku diwajibkan berada di asrama. Pendidikan ini di tempuh selama 4 tahun.
Selesainya aku pendidikan di Akademi. Aku akan langsung masuk dalam kedinasan yang mengatas namakan Negara. Aku akan menjadi Abdi Negara, dan mengabdikan diri pada Negara.
Sebelum menikah aku lebih dulu akan umrohkan kedua orang tuaku ke tanah suci, Makkah. Setelah semua keinginan dan cita-cita ku selesai. Barulah aku mencari pasangan hidupku di umur 28 tahun nanti.
 Aku berkriteria suami ku nanti, sama-sama seorang Abdi Negara, paham agama, sabar akan sikapku dan anak-anak kita nanti, tingginya melebihi ku, pandai menggantikan pekerjaan yang tidak sempat ku lakukan dengan ikhlas, dan paling penting bukan lelaki patriarki.
Ketika sudah menikah aku akan menjalani hidup dengan memperbanyak lagi ibadahku. Impian terbesarku  meninggal dengan keadaan husnul khatimah. Lancar ketika mengucapkan dua kalimat syahadat, dan sudah menghafal 30 juz.