Mohon tunggu...
Cikgu Agus Channel
Cikgu Agus Channel Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis

Membaca & Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Terbentuk Dari Keterbatasan (Bagian 2)

20 Desember 2024   15:06 Diperbarui: 20 Desember 2024   15:19 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

      Di rumah, aku harus membantu orang tua setelah pulang sekolah. Kadang-kadang aku membantu ayah di sawah, menyiangi rumput atau membantu memanen padi. Di hari-hari lainnya, aku membantu ibu membuat kue atau berjualan di pasar. Meski lelah, aku selalu menyisihkan waktu untuk belajar di malam hari. Lampu minyak yang redup menjadi teman setiaku saat mengerjakan tugas dan belajar untuk ujian. Aku sering tertidur di meja belajar karena kelelahan, namun aku selalu berusaha bangun kembali dengan semangat baru.

     Momen yang paling berkesan, ketika aku harus mengikuti ujian akhir sekolah. Ujian ini sangat penting karena akan menentukan kelulusanku dan kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Setiap hari, aku belajar dengan tekun, mengulangi pelajaran-pelajaran yang sudah diajarkan, dan membuat catatan-catatan kecil untuk memudahkan hafalan. Ibu selalu menyiapkan makanan bergizi agar aku tetap sehat dan bertenaga. Ayah sering memberikan motivasi dengan mengatakan, "Teruslah belajar, Nak. Pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik."

       Ketika hari ujian tiba, rasa gugup nyeliputi meskipun telah kupersiapkan menghadapinya. Aku mengerjakan setiap soal dengan hati-hati dan teliti, mengingat semua yang telah kupelajari. Setelah ujian selesai, aku merasa lega namun juga cemas menunggu hasilnya. Waktu terasa berjalan sangat lambat, namun akhirnya hari pengumuman tiba. Dengan penuh harap, aku melihat papan pengumuman di sekolah. Namaku tercantum di sana, aku lulus dengan nilai sangat memuaskan. Perasaan bangga dan bahagia mengalir dalam diriku. Semua kerja keras dan pengorbanan terasa terbayar lunas.

     Perjuanganku di SMP mengajarkanku banyak hal. Aku belajar tentang pentingnya tekad, kerja keras, dan tidak mudah menyerah meskipun dalam keadaan sulit. Aku juga belajar tentang arti sebenarnya dari dukungan keluarga dan teman-teman. Semua itu membuatku semakin yakin bahwa aku bisa meraih impianku untuk menjadi dokter. Perjalanan masih panjang, namun setiap langkah kecil yang kuambil mendekatkanku pada tujuan akhir.

     Dengan tekad yang semakin kuat, aku melanjutkan perjalanan pendidikanku ke jenjang berikutnya. Tantangan yang lebih besar menanti, namun aku siap menghadapinya. Aku tahu bahwa mimpi besar membutuhkan perjuangan besar, dan aku tidak akan pernah berhenti berjuang.

(Juki nama Pena dari Jeki Setiawan,  penulis adalah Pelajar SMAN 1 Toboali Bangka Selatan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun