Penulis : Cici Murniasih, Bianca Nur Dinar Ghaniyyah, Safira Raudhatul Jannah
Nama Dosen : Dr. Ir Lilik Noor Yulianti, MFSA dan Dr.Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M.Si
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen FEMA IPB University
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi seorang individu untuk tempat proses mereka tumbuh dan berkembang. Maka dari itu, keluarga memiliki banyak aspek yang dapat mempengaruhi bagaimana individu akan berkembang di masyarakat. Peran keluarga dalam pengaruhnya terhadap individu datang dari berbagai aspek diantaranya adalah proses pengasuhan yang diantaranya membimbing mereka untuk bisa melakukan perencanaan dan pengelolaan terkait sumberdaya yang mereka miliki. Salah satu aspek penting yang seringkali dilupakan oleh keluarga dalam mempersiapkan anak adalah dengan proses pengelolaan keuangan baik dari individu maupun keuangan keluarga.
Keuangan merupakan suatu hal krusial yang dapat memberikan dampak positif maupun negatif kepada banyak orang. Ketika keuangan dianggap baik dan stabil, maka seseorang akan merasa tenang dan nyaman terhadap hidupnya. Namun sebaliknya, jika keuangan dianggap tidak baik akan menimbulkan konflik permasalahan baik antar personal maupun antar keluarga. Hal ini menjadikan proses pengelolaan yang baik pada aspek keuangan tidak kalah penting untuk difokuskan dalam proses pembimbingan anak.Â
Orang tua sebagai aktor paling tinggi dalam struktur keluarga memiliki tugas penting dalam mengetahui ilmu dalam mengelola keuangan yang tepat agar proses pengelolaan sumber daya didalamnya dapat dipengaruhi dengan baik pula. Anak Usia Remaja yang ada dalam keluarga hendaknya diberi pengalaman dalam mengelola keuangan sederhana tujuannya adalah agar anak bisa mengelola uang yang dimilikinya untuk kehidupan selanjutnya kelak.
Pentingnya mencatat semua perencanaan keuangan keluarga karena uang sebagai pemenuhan kebutuhan sifatnya terbatas. Daya ingat manusia sangat terbatas, akibatnya kita tidak mengingat untuk apa saja yang dikeluarkan. Kebutuhan hidup sangat beraneka ragam, sehingga perlu skala prioritas bahan diskusi dan sarana komunikasi antar anggota keluarga serta mencegah pemborosan. Manajemen keuangan yang baik dapat membantu menetapkan penggunaan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang disetujui oleh semua anggota keluarga. Manajemen keuangan secara signifikan berhubungan dengan kepuasan pernikahan
Dalam hal mempersiapkan anak usia remaja mengenal bagaimana mengelola keuangan sederhana dalam keluarga diperlukan langkah langkah yang tepat dalam mengarahkannya.. Berikut ini ada tips sederhana yang bisa langsung diterapkan:
Langkah pertama yaitu membuat Perencanaan Pengeluaran Keuangan Keluarga. Hal yang harus dilakukan dalam memanajemen keuangan keluarga adalah dengan mendata seluruh masukan pendapatan yang diperoleh keluarga. Hal ini diperlukan agar kita dapat mengetahui berapa sebenarnya pendapatan keluarga kita per bulannya. Setelah dicatat total pendapatan tersebut,
Langkah kedua adalah membuat daftar pengeluaran rutin yang harus dikeluarkan setiap bulan, seperti belanja bulanan (gula pasir, sabun, odol,teh, minyak, beras, dll), bayar listrik, air, telepon, pembantu (kalau ada),SPP anak, gas kompor, dan lain-lain. Selanjutnya semua pengeluaran rutin tersebut dijumlahkan.
Langkah ketiga, yaitu membuat daftar pengeluaran tidak rutin dengan skala prioritas (urutan pemenuhannya). Jumlahkan seluruh pengeluaran yang ada dalam daftar, kemudian cocokkan dengan total pendapatan yang kita miliki (sudah dikurangi dengan kebutuhan rutin). Jika ternyata pengeluaran yang kita rencanakan melebihi pendapatan yang ada, maka harus diseleksi lagi kira kira pengeluaran mana yang dapat ditunda pemenuhannya.
Langkah keempat yaitu melakukan evaluasi sebelum rencana tersebut dilaksanakan. Evaluasi dilakukan untuk mengecek : ada tidaknya kesalahan penjumlahan pendapatan dan pengeluaran. Ada tidaknya kebutuhan rutin yang terlewati. Ada tidaknya kebutuhan yang sebenarnya tidak penting, jika ada, kita dapat mengganti dengan kebutuhan lain yang lebih penting. Bagian kebutuhan mana yang dapat dihemat / ditekan pengeluarannya, sehingga sisanya dapat digunakan sebagai uang jaga-jaga untuk kebutuhan tak terduga, seperti : sakit (anak, orang tua, saudara, dll) bepergian karena ada yang meninggal,tamu yang datang mendadak, dll. Pemasukan pendapatan tambahan yang mungkin diperoleh
Langkah Kelima mengimplementasikan perencanaan keuangan dengan melakukan tindakan yang sudah direncanakan pada proses perencanaan.Pelaksanaan Manajemen Keuangan Keluarga Dalam melaksanakan rencana pengeluaran yang telah kita susun, maka kita dapat melakukan berbagai model /sistem, diantaranya : Sistem Amplop sistem ini menggunakan amplop sebagai tempat untuk menyimpan sementara uang kita sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan.Â
Jadi, uang dibagi-bagi berdasarkan amplop-amplop yang telah ditentukan dan ditulis di bagian luarnya. Hal ini berarti jumlah amplop sesuai dengan jumlah kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui sebelumnya. Sistem buku Tabungan dalam bentuk ATM , sistem ini menggunakan beberapa kartu ATM yang berfungsi menyimpan sementara uang kita sesuai kebutuhan. Fungsinya sama dengan sistem amplop
Langkah keenam menentukan  Kriteria yang digunakan untuk menilai pengelolaan / manajemen keuangan yang bertujuan memperbaiki pengelolaan manajemen yang sudah di implementasikan dapat berpedoman pada 5 hal, yaitu :
1. tepat guna,
2. tepat waktu,
3. tepat tempat,
4. tepat harga, dan
5. tepat kualitas
Demikianlah Tips sederhana tentang merancang pengeloaan manajemen keluarga, semoga bisa diterapkan dan bermanfaat untuk orang banyak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H